Pilpres 2019
Menang Signifikan di Jabar, Tapi Kubu Prabowo-Sandiaga Menolak Teken Pleno dan Ajukan Keberatan
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menang cukup signifikan di Provinsi Jawa Barat.
Penulis:
Danang Triatmojo
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Sandiaga Uno menang cukup signifikan di Provinsi Jawa Barat.
Mereka meraup 59,93 persen atau 16.077.446 suara, berbanding 40,07 persen alias 10.750.568 juta kepunyaan paslon 01 Jokowi-Ma'ruf.
"Data perolehan suara paslon Presiden, pasangan 01, 10.750.568 suara. Dan pasangan 02, 16.077.446 suara," kata Ketua KPU Provinsi Jawa Barat, Rifqi Ali Mubarok dalam rapat pleno rekapitulasi tingkat nasional di KPU RI, Jakarta Pusat, Kamis (16/5/2019).
Baca: Perilaku Sugeng Pemutilasi Memang Aneh, Pernah Potong Lidah Pacar Hingga Bakar Rumah Tetangga
Baca: Ada Pesan-pesan Aneh Hingga Tato di Tubuh Korban, Ini Fakta-fakta Kasus Mutilasi Wanita di Malang
Baca: Cerita Cinta Prada DP dan Vera Oktaria Sebelum Pembunuhan Sadis Terjadi
Baca: Kesaksian Muncikari Terhadap Vanessa Angel, Pengacara: Sudah Clear BO Itu Persepsi Penyidik
Baca: Praktik Prostitusi di Dolly Diam-diam Hidup Kembali, Ini Penuturan Salah Satu Mucikarinya
Tapi, meskipun paslon 02 mendapat keunggulan suara dengan selisih 5,3 juta, saksi BPN Prabowo-Sandi enggan tandatangani formulir DC1-PPWP atau form rincian hasil pleno penghitungan suara tingkat provinsi.
Malahan, mereka menyampaikan catatan keberatan lewat formulir DC 2.
"Saksi yang hadir dari 01 dan 02. Saksi dari 02 tidak menandatangani hasil dan menyampaikan DC 2 atau form keberatan," terang Rifqi.
Diketahui, dari 27 provinsi yang telah selesai direkap per Kamis (16/5), jarak perolehan suara keduanya mengalami defisit sekitar 5,3 juta dari 19,4 juta menjadi 14,1 juta suara.

Selain dari sisi jarak suara, kemenangan paslon 02 Prabowo-Sandiaga di Jawa Barat juga mengikis head to head antar provinsi dengan paslon 01.
Tercatat, dari 27 provinsi yang telah selesai direkap tingkat nasional, paslon 02 meraih suara tertinggi di 11 provinsi.
Meliputi Bengkulu, Kalimantan Selatan, Maluku Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Banten, NTB, Aceh dan teranyar Jawa Barat.
Sementara paslon 01 masih mendominasi suara di 16 provinsi. Atau unggul 5 provinsi dari paslon 02.
Keunggulan tersebut meliputi Provinsi Bali, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Gorontalo, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, D.I Yogyakarta, Kalimantan Timur, Lampung, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Jawa Timur, NTT, Jawa Tengah, dan Kepulauan Riau.