Pilpres 2019
Polisi Ungkap Adanya Dalang dan yang Mendanai Aksi Rusuh 22 Mei
Menkopolhukam Wiranto menegaskan pemerintah sudah mengetahui siapa dalang kericuhan atau kerusuhan aksi 22 Mei
Editor:
Sugiyarto
Sebelumnya, Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal mengatakan, pihaknya menduga kericuhan yang terjadi setelah pembubaran aksi demonstrasi di depan gedung Bawaslu dipicu oleh massa bayaran.
Sejumlah amplop berisi uang pun ditemukan dari massa yang diamankan.
"Ada juga massa yang masih simpan amplop, uangnya masih ada, dan kami sedang mendalami itu," ujar dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.
Aksi Bubar Setelah Shalat Tarawih

Iqbal memastikan bahwa demonstran yang sejak siang melakukan aksi di depan gedung Bawaslu sudah bubar sejak pukul 21.00 setelah menggelar shalat tarawih.
Namun, sebelum itu polisi menemukan ada 200 orang yang berkerumun di Jalan KS Tubun.
Massa ini diduga bukan demonstran di depan gedung Bawaslu.
Polisi pun menduga bahwa massa itu dipersiapkan untuk membuat kerusuhan tadi malam hingga pagi tadi. "Bahwa peristiwa dini hari tadi adalah bukan massa spontan," ucap Iqbal.

Kronologi kerusuhan
Kepala Divisi Humas Polri Irjen M Iqbal memaparkan kronologi peristiwa hingga akhirnya terjadi kerusuhan, Rabu (22/5/2019).
Iqbal mengatakan, berdasarkan kronologi tersebut, pihaknya yakin ada pihak yang merencanakan kerusuhan.
"Saya sampaikan bahwa dari rangkaian tadi, peristiwa dini hari tadi bukan massa spontan. Tetapi peristiwa by desain, settingan," kata Iqbal dalam jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu.
Berikut kronologi kejadian yang dipaparkan Iqbal:
Pukul 10.00 WIB
Beberapa kelompok mulai melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bawaslu, Selasa. Aksi berjalan damai.
Koordinator lapangan meminta kepada Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan untuk dizinkan berbuka puasa bersama serta shalat magrib, shalat isya hingga tarawih berjamaah di lokasi. Kepolisian memberikan toleransi meskipun dalam aturan massa harus membubarkan diri pukul 18.00.