Selasa, 26 Agustus 2025

Kecelakaan Maut di Tol Cipali

Penjelasan PO Bus Safari Soal Kecelakaan Maut di Tol Cipali yang Tewaskan 12 Orang

Inilah penjelasan PO Bus Safari terkait kecelakaan maut di Tol Cipali yang menewaskan 12 orang serta 37 orang lainnya luka-luka.

Editor: Sri Juliati
Tribun Jabar/Eki Yulianto
Bus PO Safari yang kecelakaan di Tol Cipali KM 150+900, Senin (17/6/2019) dini hari. Kecelakaan itu menewaskan 12 orang. 

Inilah penjelasan PO Bus Safari terkait kecelakaan maut di Tol Cipali yang menewaskan 12 orang serta 37 orang lainnya luka-luka.

TRIBUNNEWS.COM, SALATIGA - Kecelakaan maut terjadi di Tol Cikampek-Palimanan (Cipali) KM 150, Senin (17/6/2019) dinihar.

Kecelakaan ini menewaskan 12 orang serta 37 orang lainnya luka-luka, baik ringan maupun berat.

Kecelakaan maut di Tol Cipali melibatkan PO Bus Royal Safari (sebelumnya ditulis Bus Safari) berpelat nomor H 1469 CB yang beralamat di Jalan Soekarno-Hatta KM 5 Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga.

Terkait kecelakaan lalu lintas yang turut melibatkan Mitsubishi Expander, Toyota Innova berpelat nomor B 168 DIL, dan Mitsubishi Xpander berpelat nomor R 1436 ZA, pihak PO Royal Safari belum memberikan keterangan jelas.

Baca: Kecelakaan di Tol Cipali Melibatkan PO Safari Lux Salatiga, Bukan dari Safari Dharma Raya

Baca: Foto-foto Kecelakaan Maut di Tol Cipali yang Tewaskan 12 Orang, Bus Terguling dan Tindih Mobil

Saat Tribunjateng.com mendatangi kantor PO Bus Royal Safari, hanya ditemui oleh petugas keamanan atau sekuriti, bernama R Subagyo.

Subagyo mengatakan, pihaknya belum dapat memberikan keterangan karena masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian.

"Tadi Bu Yani, staf kantor berpesan karena informasi belum jelas mengenai kecelakaan lalu lintas."

"Itu sebabnya, kami tidak bisa memberi keterangan. Tapi pada prinsipnya PO Safari terbuka kepada publik," terangnya kepada Tribunjateng.com.

Baca: Fakta Kecelakaan Maut di Tol Cipali Tewaskan 12 Orang, Pernah Terjadi di China Karena Ulah Penumpang

Ia menambahkan, perusahaan sekarang menunggu perkembangan informasi baik dari pemberitaan media atau kepolisian yang ada di lokasi.

Dikatakan Subagyo, turut menjadi korban dalam kecelakaan maut tersebut dua orang pekerja PO Bus Royal Safari mereka sebagai supir dan kernet bus.

"Sopirnya atas nama Roni warga Solo dan kernet bernama Yuli asal Tuntang, Kabupaten Semarang."

"Keduanya sudah bekerja lebih dari lima tahun," katanya


Satpam PO Bus Royal Safari, R Subagyo, saat dijumpai di Kantor PO Bus Royal Safari Salatiga atau Bus Safari, Senin (17/6/2019)
Satpam PO Bus Royal Safari, R Subagyo, saat dijumpai di Kantor PO Bus Royal Safari Salatiga atau Bus Safari, Senin (17/6/2019) (TRIBUNJATENG.COM/M NAFIUL HARIS)

Berdasarkan keterangan Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi, kecelakaan maut itu disebabkan pegemudi bus diserang penumpang bernama A (29).

Ia mencoba mengambil alih kemudi bus yang melaju dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah.

Akibatnya bus mengalami oleng dan melebar ke jalur kendaraan dari arah Jawa Tengah ke Jakarta.

Pantauan Tribunjateng.com di lokasi PO Bus Royal Safari siang ini tidak nampak aktivitas berlebih.

Hanya ada beberapa pekerja bengkel yang berada di lokasi, kantor pelayanan pun terlihat sepi.

Sosok Penumpang yang Serang Sopir Bus Safari

Inilah sosok penumpang yang merebut kemudi bus dan picu kecelakaan maut di Km 150.900 Jalur B Tol Cipali.

Ternyata, penumpang bus yang menyerang sopir lantas merebut kemudi dan menyebabkan kecelakaan beruntun itu berprofesi sebagai sekuriti.

"Pekerjaannya sekuriti," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di Mapolda Jabar, Senin (17/6/2019).

Kecelakaan maut yang terjadi Senin pukul 01.00 WIB itu menewaskan 12 orang.

Sekuriti berinisial A itu diduga mengambil alih kemudi sopir secara paksa sehingga menyebabkan bus oleng ke kanan menyeberang dan terjadi kecelakaan.

"Saudara A memaksa sopir untuk berhenti dengan cara mengambil alih secara paksa kemudi tersebut."

"Terjadi perdebatan dengan pengemudi sehinggga pengemudi bus hilang kendali ke kanan selanjutnya menyeberang dan terjadi kecelakaan," kata Truno.

A diketahui mengalami luka berat.

Selain 12 orang meninggal dalam kecelakaan maut di Tol Cipali ini, 43 orang mengalami luka berat dan ringan.

Adapun sejumlah kendaraan yang terlibat dalam tabrakan beruntun ini adalah Bus Safari bernomor polisi H 1469 CB, Mitsubishi Expander B 8137 PI, Toyota Inova B 168 DIL, dan Mitsubishi truk R 1436 ZA.

A Akan Ditempatkan di Ruang Isolasi

Kapolda Jabar, Irjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan, saat ini, A masih menjalani perawatan medis di RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon.

"Yang bersangkutan mengalami luka berat, sementara sopir busnya meninggal dunia," ujar Rudy saat ditemui di RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon, Senin (17/6/2019) siang.

Ia mengatakan, nantinya A juga akan ditetapkan tersangka karena penyerangan itu.

Saat ini, pihaknya masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan meminta keterangan saksi.

"Nanti kalau statusnya sudah tersangka akan kami tempatkan di ruang perawatan isolasi khusus," kata Rudy Sufahriadi.

Menurut dia, saat ini stasus A belum ditetapkan sebagai tersangka.

Rudy memastikan Amsor akan ditetapkan tersangka setelah proses pemeriksaan selesai.

"Sekarang masih dirawat di IGD RS Mitra Plumbon bersama korban lainnya," ujar Rudy Sufahriadi.

(Tribun Jateng/M Nafiul Haris)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Ini Tanggapan Pihak Bus Safari Salatiga soal Kecelakaan Maut Tol Cipali KM 150, Kompas.com dengan judul "Penumpang yang Rebut Kemudi Bus dan Picu Kecelakaan Maut di Tol Cipali Seorang Sekuriti", dan Tribun Jabar dengan judul Penyerang Sopir Bus Safari di Tol Cipali KM 150 Bakal Ditempatkan di Ruang Isolasi

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan