Rabu, 10 September 2025

Polri Minta Komnas HAM Serahkan Laporan dan Data 32 Orang Hilang dalam Kerusuhan 21-22 Mei

Mabes Polri mengimbau agar Komnas HAM segera menyerahkan laporan dan data terkait 32 orang yang hilang dalam peristiwa kerusuhan 21-22 Mei lalu.

Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha
Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (9/7/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri mengimbau agar Komnas HAM segera menyerahkan laporan dan data terkait 32 orang yang hilang dalam peristiwa kerusuhan 21-22 Mei lalu.

Imbauan itu disampaikan Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo.

Alasannya, Komnas HAM telah tergabung dalam tim investigasi gabungan.

Sehingga, kata dia, nantinya laporan terkait orang hilang itu akan diusut bersama-sama tim gabungan.

"Itu datanya silakan diberikan ke tim gabungan, kan Komnas HAM juga sudah masuk dalam tim gabungan," ujar Dedi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (11/7/2019).

Baca: Panduan Transportasi dari Jakarta ke Sapporo, Ibu Kota Prefektur Hokkaido

Baca: Galih Ginanjar Masih Diperiksa Polisi, Barbie Kumalasari Belikan Nasi Goreng untuk Suaminya Itu

Baca: Cover Lagu Senorita Via Vallen Trending di Youtube, Tonton Video dan Download MP3 Aslinya Disini

Baca: Cekoki gadis Dengan Miras, Setelah tak Sadar Pemuda di Slawi Ini Mencabulinya

Untuk saat ini, mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menegaskan polisi belum mendapat laporan terkait orang yang diduga hilang di kerusuhan 21-22 Mei.

Meski demikian, Dedi menegaskan tim gabungan akan terus menelusuri dan membantu keluarga yang belum menemukan anggota keluarganya.

"Sampai saat ini saya belum mendengar adanya laporan masuk ke kami mengenai hal itu," ucapnya.

Sekedar informasi, Komnas HAM telah menerima sekira 70 laporan terkait orang hilang pasca peristiwa kerusuhan 21-22 Mei lalu.

Jumlah tersebut berkurang hingga tinggal 32 orang pasca klarifikasi oleh sejumlah pihak ke Polda Metro Jaya.

Namun hingga kini, 32 orang itu masih dinyatakan hilang dan belum terkonfirmasi keberadaannya.

Dugaan pelaggaran HAM

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menemukan beberapa fakta terkait dugaan pelanggaran HAM dalam kerusuhan 21-23 Mei lalu.

Perkembangan fakta yang ditemukan dalam investigasi Komnas HAM, Choirul mengatakan pihaknya mendapatkan bukti yang cukup, sehingga fakta dalam peristiwa tersebut menjadi jelas terkuak.

"Komnas HAM sedang dalami cukup serius berbagai alat bukti yang diberikan kepada Komnas HAM, termasuk juga yang didapatkan Komnas HAM sendiri. Dan, dari apa yang kami temukan, satu peristiwanya makin terang kami dapatkan," tutur Choirul di Komnas HAM, Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat, Selasa (9/7/2019).

Pihaknya juga sudah menyimpulkan dugaan adanya pelanggaran HAM dari peristiwa tersebut. Choirul mengklaim pihak tidak menemukan kesulitan dalam memberikan kesimpulan itu.

Baca: Ahok Didatangi Penjual Kerak Telor di Lapangan Banteng, Curhat Kini Sulit Jualan di Balai Kota

Pihaknya juga sedang merumuskan, apakah peristiwa tersebut terkait satu sama lain.

"Ketiga, yang juga ini penting, kami juga sedang merumuskan apakah kasus ini berdiri sendiri ataukah sebuah kasus yang berangkaian dengan peristiwa yang lain. Nah itu juga menemui jalan yang cukup terang," ujar Choirul.

Choirul mengklaim akhir bulan ini, Komnas HAM telah dapat mengumumkan hasil investigasi atau paling lambat awal bulan Agustus.

Pihaknya saat ini masih menunggu keterangan beberapa pihak yang diduga terkait dengan peristiwa tersebut.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan