Kamis, 11 September 2025

Polisi Kedepankan Pendekatan Persuasif Selesaikan Konflik di Mesuji

Mabes Polri menegaskan akan menggunakan pendekatan persuasif dalam menyelesaikan konflik agraria yang berujung pada bentrokan antarwarga di Mesuji

Vincentius Jyestha/Tribunnews.com
Brigjen Pol Dedi Prasetyo 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri menegaskan akan menggunakan pendekatan persuasif dalam menyelesaikan konflik agraria yang berujung pada bentrokan antarwarga di Mesuji, Lampung.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan kali ini pihaknya tidak mengedepankan penegakan hukum seperti saat menangani konflik di Jambi.

"Mesuji punya catatan sejarah yang berbeda. Artinya ketika konflik itu antara satu kelompok dengan kelompok yang lain itu diselesaikan hanya dengan pendekatan penegakan hukum semata kepada salah satu pihak, maka boleh dikatakan konflik itu tidak langsung berhenti pada saat itu juga," ujar Dedi, di Mabes Polri, Jalam Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/7/2019).

Dengan kondisi dan situasi di Mesuji, ia menilai perlu ada pendekatan yang lebih lunak demi mendinginkan konflik yang terjadi.

Baca: Reaksi PDIP soal Sinyal Dukungan NasDem ke Anies Baswedan untuk Pilpres 2024

Baca: Profil Budi Gunawan, Kepala BIN yang Hadir di Pertemuan Jokowi-Prabowo, Kini Megawati-Prabowo

Baca: Hakim MK Ingatkan Saksi: Kalau Sumpahnya Bohong, Neraka Saja Tidak Mau Terima

Baca: Idul Adha Momentum Untuk Berlomba-lomba Berkurban, Jangan Ada Pembatasan

"Memang ada banyak korban, ada 13 korban yang meninggal dunia dari kedua belah pihak. Setelah cooling down ya kemudian kita melakukan pendekatan-pendekatan persuasif yang secara komprehensif dengan mengkomunikasikan melalui pemerintah daerah, aparat, dan tokoh kedua pihak," kata dia.

Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menyebut harus ada komunikasi dari kedua belah pihak secara intens.

Barulah kemudian dilakukan penegakan hukum terhadap pihak yang terbukti melakukan perbuatan melawan hukum.

Salah satu upaya yang dilakukan, kata dia, adalah Kapolda, Pangdam, dan Gubernur setempat datang menemui dan berkomunikasi pada masyarakat yang berkonflik di Mesuji.

"Kalau situasi sudah cooling down ada komunikasi yang intens, baru ada penegakan hukum akan dilakukan kepada para pihak yang terbukti melakukan perbuatan melawan hukum. Hal ini dalam rangka memitigasi juga agar peristiwa terkait maslah konflik agraria ini tidak terjadi lagi dikemudian hari," katanya.

Periksa 29 saksi

 Penyidik dari Polda Lampung telah memeriksa sekira 29 orang sebagai saksi terkait bentrok warga di Mesuji, Lampung, Rabu (17/7/2019).

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan pemerintah daerah setempat sedang mengupayakan sosialisasi kepada warga terkait hutan lindung.

Asep menyebut lahan yang merupakan bagian dari hutan lindung yang menjadi akar permasalahan, seharusnya tidak boleh dikelola warga.

"Saksi ada 29 yang diperiksa. Ini juga sudah diupayakan pemerintah setempat untuk bagaimana mensosialisasikan kembali tentang lahan tersebut. Artinya tidak boleh ada orang yang mengelola lahan tersebut secara ilegal," ujar Asep di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/7/2019).

Baca: Kisah Perjuangan Dokter Penyandang Disabilitas yang Kelulusan Sebagai CPNS Dibatalkan Bupati

Baca: Palang Pintu Persib Bandung Puji Kualitas Bomber Persija: Tak Cepat Tapi Pintar dan Cerdas

Baca: Penasihat Hukum dan Jaksa Penuntut Umum Ajukan Pikir-Pikir Selama Tujuh Hari Atas Vonis Joko Driyono

Mantan Kapolresta Bekasi Kabupaten itu mengatakan belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus ini.

"Sampai hari ini dari Polda Lampung belum ada yang ditetapkan (sebagai tersangka)," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, terjadi bentrokan antara warga Mekar Jaya Abadi dan Mesuji Raya, pada Rabu (17/7/2019) siang, sekitar pukul 14.00 WIB.

Akibatnya 3 orang tewas dan 10 orang mengalami luka-luka.

Provokator diburu polisi

Polisi sedang mengejar lima orang terduga provokator bentrok di register 45 antara Kelompok Mesuji Raya dengan Mekar Jaya Abadi, Rabu (17/7/2019).

Kelimanya diduga sebagai pelaku dalam bentrok tersebut.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Minggu (21/7/2019).

Menurutnya, polisi sudah mengetahui terduga provokator ini dan sedang dalam pengejaran tim gabungan.

Hal tak jauh berbeda diungkapkan Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad.

"Kami tengah melakukan pencarian," ujar dia.

Menurutnya, saat ini, Polda tengah memeriksa 15 orang saksi.

Baca: Kabar Syahrini Hamil Menguat, Ada Susu Ibu Hamil Tersorot Lewat Instagram Stories Aisyahrani

Polisi juga telah mengamankan 10 kendaraan bermotor di tempat kejadian perkara, senjata api rakitan, dan senjata tajam.

"Kita masih memeriksa 15 orang saksi ini. Beberapa barang bukti mulai dari satu pucuk senpi rakitan, senjata tajam, beberapa sarung senjata tajam yang digunakan baik Kelompok Mesuji Raya maupun Mekar Jaya Abadi," jelas Pandra.

Semua barang bukti sudah teridentifikasi, tinggal mencari aktornya.

"Dari fakta-fakta yang ada kemudian mengidentifikasi untuk mencari aktor di balik ini semua," paparnya.

Pandra mengatakan, bisa saja terduga aktor dari bentrokan ini lebih dari lima orang.

"Yang jelas kami melakukan pemeriksaan terhadap 15 orang saksi," paparnya.

Pandra mengatakan jika bentrokan ini berjalan secara paralel sehingga pihaknya mengedepankan proses mediasi.

"Seperti yang telah disampaikan Staf Ahli Kapolri Irjen Pol Jke Edwin, solusi untuk mengatasi kasus kerusuhan di Mesuji adalah semua aparat turun ke lapangan," katanya.

Untuk itu, kata Pandra, pihaknya melalui Kapolres Mesuji melaksanakan patroli skala besar gabungan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang dimulai dari Polsek Simpang Pematang hingga Simpang Asahan.

"Patroli dilaksanakan semalam (kemarin) bersama TNI/Polri dan Forkopimda, dengan tujuan menciptakan rasa nyaman dan aman pascabentrok. Sehingga tingkat psikologi warga bisa berangsur membaik dari sebelumnya saat kejadian," tandasnya.

Aparat keamanan berjaga setelah terjadi bentrok antar dua kelompok warga di Register 45 Mesuji
Aparat keamanan berjaga setelah terjadi bentrok antar dua kelompok warga di Register 45 Mesuji (TribunLampung/Endra Zulkarnaen)
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan