Gempa di Banten
DAFTAR Wilayah yang Berpotensi Tsunami Akibat Gempa Banten M 7,4
Beriikut daftar wilayah yang berpotensi terjadi tsunami akibat gempa di Banten 7,4 SR, Jumat (2/8/2019).
Penulis:
Sri Juliati
Editor:
Daryono
Beriikut daftar wilayah yang berpotensi terjadi tsunami akibat gempa di Banten 7,4 SR, Jumat (2/8/2019).
TRIBUNNEWS.COM - Gempa mengguncang wilayah Banten, Jumat (2/8/2019) pukul 19.03.21 WIB.
Dikutip dari akun Twitter BMKG, gempa yang terjadi malam ini berkekuatan magnitudo 7,4.
Pusat gempa berada di LS,104.58 BT atau 147 km BaratDaya SUMUR-BANTEN.
Pusat kedalaman gempa 10 Km.
Gempa yang terjadi malam ini berpontensi tsunami.
Baca: Gempa 7,4 SR di Perairan Banten Terasa Hingga Kota Yogyakarta
Baca: BMKG Catat Gempa 7,4 SR: Berikut Lokasi yang Mendapat Peringatan Siaga dan Waspada
Gempa ini berpotensi tsunami dengan peringatan dini untuk wilayah:
(1) Pandeglang Bagian Selatan dengan status ancaman SIAGA (ketinggian maksimal 3,0 meter).
(2) Pandeglang Pulau Panaitan dengan status ancaman SIAGA (ketinggian maksimal 3,0 meter).
(3) Lampung-Barat Pesisir-Selatan dengan status ancaman SIAGA (ketinggian maksimal 3,0 meter).
(4) Pandeglang Bagian Utara dengan status ancaman WASPADA (ketinggian maksimal 0,5 meter).
(5) Lebak dengan status ancaman WASPADA (ketinggian maksimal 0,5 meter).
Baca: Bacaan Doa Ketika Gempa Bumi Mengguncang, Lengkap dengan Artinya
Baca: Gempa Bumi 7,4 SR Guncang Banten: Ini Hal-hal yang Harus Dilakukan Pasca Gempa Terjadi
Dikutip dari siaran pers, BMKG mengimbau kepada masyarakat di wilayah dengan status "SIAGA" harap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi.
Kepada masyarakat di wilayah dengan status "WASPADA" diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai.
Selain itu, yang harus diperhatikan waktu tiba gelombang dapat berbeda.
Gelombang yang pertama bisa saja bukan yang terbesar.
Selain itu, gempa dirasakan kuat selama 5 detik di Jakarta gedung BNPB lantai 11.
Sementara di Kabupaten Pandeglang, gempa terasa kuat selama 5 - 10 detik.
Masyarakat pun panik dan keluar rumah.
Jarak dengan sumber gempa 85 Km.
Saat ini, BPBD Provinsi Banten sedang berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten/Kota.
Berikut langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum, saat, dan sesudah tsunami terjadi dari Buku Saku Siaga Bencana BNPB
PRABENCANA
1. Ketahui tanda-tanda sebelum tsunami terjadi, terutama setelah gempa bumi (intensitas gempa bumi lama dan terasa kuat, air laut surut, bunyi gemuruh dari tengah lautan, banyak ikan menggelepar di pantai yang airnya surut, dan tanda-tanda alam lain).
2. Cepat berlari ke tempat yang tinggi dan berdiam diri di sana untuk sementara waktu setelah satu gempa bumi besar mengguncang.
3. Segera menjauh dari pantai dan tidak perlu melihat datangnya tsunami atau menangkap ikan yang terdampar di pantai karena air surut.
4. Mengetahui tingkat kerawanan tempat tinggal akan bahaya tsunami dan jalur evakuasi tercepat ke dataran yang lebih tinggi.
5. Memantau informasi dari berbagai media resmi mengenai potensi tsunami setelah gempa bumi terjadi
SAAT BENCANA
1. Setelah gempa bumi berdampak pada rumah kamu, jangan berupaya untuk merapikan kondisi rumah.
2. Waspada gempa bumi susulan!
3. Jika kamu berada di rumah, usahakan untuk tetap tenang dan segera membimbing keluarga untuk menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi dan aman.
4. Tidak semua gempa bumi memicu tsunami.
Jika mendengar sirine tanda bahaya atau pengumuman dari pihak berwenang mengenai bahaya tsunami, kamu perlu segera menyingkir dari daerah pantai.
5. Perhatikan peringatan dan arahan dari pihak berwenang dalam proses evakuasi.
Jika telah sampai di daerah tinggi, bertahanlah disana karena gelombang tsunami yang kedua dan ketiga biasanya lebih besar daripada gelombang pertama.
Serta dengarkan informasi dari pihak yang berwenang melalui radio atau alat komunikasi lainnya.
6. Jangan kembali sebelum keadaan dinyatakan aman oleh pihak berwenang
7. Tsunami tidak datang sekali, tetapi bisa sampai lima kali.
Oleh karena itu, sebelum ada pengumuman dari pihak berwenang kondisi telah aman, jangan meninggalkan tempat evakuasi karena seringkali gelombang yang datang selanjutnya justru lebih tinggi dan berbahaya.
8. Hindari jalan melewati jembatan.
Kamu dianjurkan untuk melakukan evakuasi dengan berjalan kaki.
9. Bagi kamu yang melakukan evakuasi menggunakan kendaraan dan terjadi kemacetan, segera kunci dan tinggalkan kendaraan lalu lanjutkan evakuasi dengan berjalan kaki.
10. Apabila kamu berada di kapal atau perahu yang tengah berlayar, upayakan untuk tetap berlayar dan menghindari wilayah pelabuhan.
PASCABENCANA
1. Tetap utamakan keselamatan dan bukan barang-barangmu.
Waspada dengan instalasi listrik dan pipa gas.
2. Kamu dapat kembali ke rumah setelah keadaan dinyatakan aman dari pihak berwenang.
3. Jauhi area yang tergenang dan rusak sampai ada informasi aman dari pihak berwenang.
4. Hindari air yang menggenang karena kemungkinan kontaminasi zat-zat berbahaya dan ancaman tersengat aliran listrik.
5. Hindari air yang bergerak karena arusnya dapat membahayakan kamu.
6. Hindari area bekas genangan untuk menghindari risiko terperosok atau terjebak dalam kubang.
7. Jauhi reruntuhan di dalam genangan air karena sangat berpengaruh terhadap keamanan perahu penyelamat dan orang-orang di sekitar.
8. Bersihkan sarang nyamuk dan serangga lainnya.
9. Berpartisipasi dalam kaporisasi sumber-sumber air bersih, perbaikan jamban dan saluran pembuangan air limbah.
10. Hati-hati saat memasuki gedung karena ancaman kerusakan yang tidak terlihat seperti pada bagian fondasi.
11. Perhatikan kesehatan dan keselamatan keluarga dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih jika terkena air genangan tsunami.
12. Apabila terluka, dapatkan perawatan kesehatan di pos kesehatan terdekat.
13. Dengarkan berita atau informasi mengenai kondisi air, serta di mana mendapatkan bantuan tenda darurat, pakaian, dan makanan.
14. Buanglah makanan yang terkontaminasi air genangan.
15. Hindari lokasi yang masih terkena bencana, kecuali jika pihak berwenang membutuhkan relawan.
16. Tetap berada di luar gedung yang masih dikelilingi genangan air.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)