Senin, 8 September 2025

Respons Kepala BPPT Sikapi Instruksi Presiden Jokowi Soal Kebakaran Hutan dan Lahan

Bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di beberapa daerah di tanah air terus menjadi perhatian pemerintah.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Fitri Wulandari
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza saat ditemui di Kantor BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2019). 

Sebelumnya, Jokowi dalam Rakornas itu mengaku malu kepada para pimpinan negara tetangga yang akan dikunjunginya.

"Saya kadang-kadang malu, minggu ini saya mau ke Malaysia dan Singapura, tapi, saya tahu minggu kemarin sudah jadi headline, Jerebu (asap) masuk lagi ke negara tetangga kita," jelas Jokowi.

Ia pun mengultimatum kementerian dan lembaga terkait untuk segera menyelesaikan bencana tersebut.

"Saya cek jerebu ini apa? ternyata asap, hati-hati, malu kita kalau nggak bisa menyelesaikan ini," pungkas Jokowi.

Perlu diketahui, saat ini ada sekitar 900-an hotspot yang tersebar pada beberapa provinsi.

Tak ada asp ke Malaysia dan Singapura

Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya berupaya semaksimal mungkin agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tanah air.

Hal tersebut dilakukan Siti agar tidak terjadi asap karhutla yang sampai menyeberang ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Baca: Dirjen Gakkum KLHK Tindak Pelaku Karhutla di Kubu Raya Kalbar

"Presiden wanti-wanti jangan sampai ada asap ke Malaysia dan Singapura. BMKG sudah keluarkan agar warga waspada," ujar Siti di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/8/2019).

Diketahui, pekan ini Presiden Jokowi akan melakukan kunjungan kerja ke Malaysia dan setelah itu terbang ke Singapura.

Agar menjaga citra Indonesiabdan tidak membuat malu Presiden di mata pimpinan negara tetangga, Siti pun telah memerintahkan timnya untuk mengecek wilayah perbatasan yang berpotensi karhutla.

"Saya minta anak-anak ke lapangan langsung tempel ke lokasi. Anak-anak sudah keperbatasan di Sanggau (Kalbar), enggak ada asap yang pindah dan Malaysia apinya banyak juga (terjadi karhutla di Malaysia)," papar Siti.

Meski diperbatasan tidak saat ini dalam kondisi aman, Siti tetap meminta timnya untuk menjaga wilayah tersebut agar tidak terjadi karhutla yang menimbulkan asap sampai ke negara tetangga.

"Jadi sisi lain kami lihat standar udara masih moderat. Jadi pada dasarnya kami jaga aja deh," ucap Siti.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengaku malu kepada pimpinan negara tetangga, saat asap karhutla di Indonesia sampai menganggu aktivitas negara lain.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan