Rabu, 10 September 2025

BPPT Akan Gunakan Hujan Buatan Mulai September, Ini Alasannya

Teknologi ini nantinya akan menghasilkan hujan buatan yang memiliki manfaat untuk meminimalisir terjadinya karhutla

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Fitri Wulandari
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza, saat ditemui Tribunnews di Kantor BPPT, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2019). 

Hammam mengatakan bahwa dirinya pun sempat menghadiri agenda Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Karhutla Tahun 2019 yang digelar Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa kemarin.

Topik tersebut juga menjadi concern Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam).

Dalam rakornas tersebut, pesan yang ditekankan Jokowi adalah agar pihak terkait, seperti BPPT segera mengambil langkah efektif dalam mengatasi bencana itu.

Bahkan sekecil apapun hotspot yang muncul, tetap harus dipadamkan untuk menghindari kerugian yang lebih besar.

"Nah sementara itu, kita ini sekarang sudah masuk puncak musim kemarau, saya hadir di acara Rakornas kebakaran hutan dan lahan di istana, Menkopolhukam dan Pak Presiden juga menegaskan lagi 'tidak ada lagi keraguan', sekecil apapun apinya harus dipadamkan, jangan tunggu sampai besar," pungkas Hammam.

Sebelumnya, Jokowi dalam Rakornas itu mengaku malu kepada para pimpinan negara tetangga yang akan dikunjunginya.

Kedua negara yang akan segera dikunjunginya dalam waktu dekat adalah Malaysia dan Singapura.

"Saya kadang-kadang malu, minggu ini saya mau ke Malaysia dan Singapura, tapi saya tahu minggu kemarin (karhutla) sudah jadi headline, Jerebu (asap) masuk lagi ke negara tetangga kita," jelas Jokowi.

Ia pun mengultimatum kementerian dan lembaga terkait untuk segera menyelesaikan bencana tersebut.

"Saya cek jerebu ini apa? ternyata asap, hati-hati, malu kita kalau nggak bisa menyelesaikan ini," kata Jokowi.

Perlu diketahui, TMC dapat dilakukan jika masih adanya awan, awan tersebut merupakan objek untuk penyemaian garam demi memunculkan hujan buatan.

Teknologi Modifikasi Cuaca ini dianggap mampu menjadi solusi dalam mengatasi kekeringan yang sudah mulai melanda sejumlah wilayah di Indonesia.

Banyak event akbar tanah air yang turut menggunakan operasi TMC dalam memperlancar keberlangsungan acara.

Event tersebut meliputi pengamanan mengurangi curah hujan dalam Sea Games yang dihelat pada 2011 lalu, mengatasi gangguan kabut asap maupun curah hujan di area lapangan olah raga pada Pekan Olah Raga Nasional (PON) Riau tahun 2013.

Kemudian Islamic Solidarity Games yang dihelat di Sumatra Selatan tahun 2013, redistribusi curah hujan di wilayah DKI pada 2013 dan 2014, pengurangan curah hujan di area proyek Pembangunan Jalan Tol Samarinda-Balikpapan tahun 2018.

Hingga kegiatan Asian Games yang digelar di Jakarta dan Palembang pada 2018, serta acara Annual Meeting IMF-World Bank di Bali pada 2018, juga kegiatan kenegaraan lainnya seperti peringatan HUT RI di Istana Negara.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan