Senin, 18 Agustus 2025

Rusuh di Papua

PKS Tolak Usul Lukas Enembe untuk Libatkan Pihak Internasional Selesaikan Konflik Papua

Pemerintah tidak perlu berspekulasi bermacam-macam yang akan memperlebar permasalahan.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
Tribun Timur/Fahrizal Syam
Ratusan anggota Brimob Polda Maluku hendak dikirim ke Manokwari untuk membantu pengamanan pasca kerusuhan, Jumat (23/8/2019). Tribun Timur/Fahrizal Syam 

Lukas berbicara banyak hal mulai dari pelaku ujaran rasis ke mahasiswa Papua hingga pembangunan Trans-Papua. 

Berikut rangkumannya, Kamis (22/8/2019): 

1. Minta Aparat Pelaku Rasis Dihukum

Lukas meminta aparat yang melontarkan ujaran rasis terhadap mahasiswa Papua ditangkap. 

Menurutnya, kasus rasisme terhadap warga Papua sudah berlangsung lama dan berulang.  ini menyangkut harkat dan martabat orang Papua.

"Karena itu bukan sekali mereka sampaikan. Sudah banyak kali di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Ya pasti mereka tidak terima. Selama orang Papua dihinakan, direndahkan martabatnya, itu pasti mereka ribut," kata Lukas. 

Lebih lanjut, Lukas menyatakan saat ini sudah berkomunikasi dengan mahasiswa Papua di Surabaya yang pada akhir pekan lalu mendapatkan persekusi dan ujaran rasis. 

Para mahasiswa itu, kata Lukas, sudah memberikan laporan kepadanya. 

Pasar Thumburuni di Fakfak yang dibakar massa pada kerusuhan yang pecah di kabupaten Fakfak, Papua Barat, Rabu (21/8/2019) pagi.
Pasar Thumburuni di Fakfak yang dibakar massa pada kerusuhan yang pecah di kabupaten Fakfak, Papua Barat, Rabu (21/8/2019) pagi. (Dok. Instagram @makassar_jobb.)

Lukas menegaskan, mahasiswa Papua di Surabaya tidak ada yang menurunkan bendera Merah Putih.

"Bendera Merah Putih itu diturunkan oleh orang lain. Saya tidak tahu aktor intelektualnya siapa," kata dia. 

Lukas kemudian menyoroti oknum aparat keamanan yang ikut melontarkan maki-makian kepada para mahasiswa.

Lukas meminta agar polisi menangkap oknum aparat keamanan tersebut.  

"Tentara dan polisi yang pakai seragam lengkap, mereka (tentara dan polisi) maki-maki. Satu orang tentara 'kasih tahu pemimpinmu' berarti kan dia kasih tahu saya. Itu harus ditangkap orang itu. Tentara pakai seragam itu. Iya, ada videonya jelas," tegas Lukas. 

Lebih jauh, Lukas meminta agar dikedepankan penegakan hukum. 

Mereka yang melakukan ujaran rasis harus ditangkap dan kemudian menyampaikan proses hukum yang telah dilakukan ke warga Papua. 

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan