Rusuh di Papua
Sosok Serda Rikson, Anggota TNI yang Gugur dalam Bentrok di Deiyai Papua
Inilah sosok Serda Rikson, anggota TNI yang gugur dalam bentrok di Deiyai Papua, Rabu (28/8/2019).
Penulis:
Sri Juliati
Editor:
Whiesa Daniswara
Satu di antaranya dari Kapendan II Sriwijaya, didampingi Kasi Opini Media Cetak Mayor CAJ Heri.
"Kami merasa kehilangan karena Serda Rikson Edi Candra merupakan prajurit kusuma bangsa TNI Angkatan Darat."
"Almarhum ditugaskan di situ memiliki jasa yang besar mengamankan, karena situasi kurang menguntungkan beliau gugur sebagai kusuma bangsa," ungkap Kapendam.
Begitu juga di media sosial, terlebih setelah akun Twitter Pusat Penerangan TNI, memajang ucapan duka.
"Turut berduka cita atas gugurnya rekan kami di medan tugas dlm rangka pengamanan aksi unjuk rasa di halaman kantor Bupati Deiyai Papua, selamat jalan kawan tunai sudah darma baktimu, doa kami slalu menyertai, kami lanjutkan perjuangan dan pengorbananmu," tulis akun @Puspen_TNI.
Cuitan tersebut menuai balasan berupa ucapan duka dari netter.
Diberitakan, situasi di Papua kembali memanas setelah adanya bentrok antarmassa dengan aparat keamanan di Kabupaten Deiyai, Rabu (28/8/2019) siang.
Kerusuhan ini bermula saat 500 orang berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Deiyai, pukul 09.00 waktu setempat.
Aksi tersebut lanjutan dari tanggal 24 Agustus 2019 terkait tindakan rasisme yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya, beberapa waktu lalu.
Yul Toa Motte, koordinator aksi mengatakan, awalnya aksi berjalan tertib.
Namun, sekitar pukul 13.00 WIT kerusuhan pecah saat aparat menembakkan gas air mata.
Dia menyebut ada korban dalam kejadian tersebut.
”Kemudian dilanjutkan dengan timah peluru. Saya lihat sendiri dengan mata sendiri."
"Situasi sampai saat ini peluru masih bunyi, masih memanas,” kata Yul, saat dihubungi Kompas.com, Rabu.
Sementara itu, kepolisian memastikan, pihak yang terlibat baku tembak dengan polisi dan TNI di halaman Kantor Bupati Deiyai adalah kelompok kriminal bersenjata (KKB).