Polemik KPK
Aksi Agus Rahardjo Cs Dipandang Reaktif dan Ekspresi yang Terakumulasi
Erwin menduga aksi Agus Rahardjo, Saut Situmorang dan Laode M Syarif tersebut merupakan bentuk kekecewaan karena KPK tidak dilibatkan
Penulis:
Theresia Felisiani
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR dari PDI Perjuangan Erwin Moeslimin mengaku bingung dengan sikap Ketua KPK, Agus Rahardjo Cs yang beberapa hari lalu menyerahkan pengelolaan KPK pada Presiden Jokowi.
"Sikap-sikap reaktif seperti itu mestinya dihindarkan, cukup membuat kita heran juga. Apalagi dengan bahasa-bahasa menyerahkan mandat. Kok mandat memang KPK mandataris presiden? ," tutur Erwin, Sabtu (14/9/2019).
Erwin menduga aksi Agus Rahardjo, Saut Situmorang dan Laode M Syarif tersebut merupakan bentuk kekecewaan karena KPK tidak dilibatkan untuk bersama-sama merumuskan RUU Komisi Pemberantasan Korupsi .
"Mungkin itu ekspresi dari dalam yang selama ini terakumulasi," tambah Erwin.
Dikonfirmasi soal apakah perlu Presiden Jokowi duduk bersama dengan Agus Rahardjo Cs untuk membahas nasib lembaga antirasuah itu?

Erwin menjawab hal itu pasti akan dilakukan oleh Presiden Jokowi. Karena gaya-gaya seperti itulah yang biasa diterapkan Jokowi.
"Saya kira Jokowi orangnya bijak. Lihat fenomena terakhir seperti ini, dia pasti lakukan itu. Kalau diabaikan akan buat persoalan baru. Persoalan bangsa dan negara kita tidak hanya itu. Kita baru sja menghadapi masalah desintgrasi bangsa, masalah Papua. Tiba-tiba muncul lagi ini, padahal ini di akhir periode beliau yang mestinya diakhir periode itu ada kesejukan. Jadi memang perlu duduk bersaya, saya sarankan begitu," imbuhnya.