Selasa, 14 Oktober 2025

KemenHAM Tekankan Pentingnya Kesadaran HAM di Kalangan Pelajar, Ciptakan Generasi Emas 2045

Staf Khusus Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Thomas Harming Suwarta menegaskan pentingnya membangun kesadaran Hak Asasi Manusia.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Wahyu Aji
istimewa
PENGUATAN KAPASITAS - Staf Khusus Menteri HAM RI Thomas H. Suwarta Saat Memberikan Penguatan Kapasitas HAM bagi 850 Siswa SMA Katolik Pancasila Borong, Manggarai Timur, NTT, Selasa (14/10/2025) 

Ringkasan Berita:
  • Staf Khusus KemenHAM Thomas Harming nilai pentingnya kesadaran HAM sejak dini
  • Nilai nilai HAM perlu dibangun di kalangan pelajar
  • Memahami HAM akan jadi bekal masa depan bangsa

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Khusus Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Thomas Harming Suwarta menegaskan pentingnya membangun kesadaran Hak Asasi Manusia di kalangan pelajar. 

Selain untuk memastikan hak-hak asasi di kalangan pelajar terpenuhi, kesadaran tentang nilai-nilai Hak Asasi Manusia juga penting dalam rangka menciptakan lingkungan pendidikan atau sekolah yang ramah dengan hak asasi manusia, antara lain terciptanya lingkungan belajar yang aman dan nyaman, terciptanya keadilan, terciptanya toleransi di antar sesama pelajar, dan membangun terbentuknya karakter pelajar yang unggul. 

“Menanamkan nilai-nilai hak asasi manusia di kalangan pelajar tentu saja sangat strategis, mengingat juga banyaknya tantangan atau ditemukannya banyak kasus pelanggaran HAM justru dialami oleh pelajar baik di lingkungan sekolah maupun di luar seperti bullying, perlakukan tidak adil, diskriminatif dan kasus lainnya termasuk tentunya aspek-aspek mendasar mengenai pelajar yang harus memahami apa saja yang menjadi hak dan apa yang menjadi kewajibannya,” tegas Thomas saat memberikan sosialisasi HAM bagi pelajar SMA Katolik Pancasila Borong, Manggarai Timur, NTT, Selasa (14/10/2025). 

Menurut Thomas, memahami HAM di kalangan pelajar menjadi bekal yang sangat baik dalam konteks pengembangan diri karena pelajar dididik untuk bisa saling menghargai, saling menghormati, tidak membeda-bedakan, membangun semangat kerjasama yang positif bukan persaingan yang negatif yang ujungnya membantu pelajar untuk unggul dalam prestasi akademik sekaligus karakter.

“Jadi HAM ini semacam fondasi bagi pengembangan diri siswa. Hal kecil menghormati temannya yang menyampaikan pendapat, atau tidak mengejek karena ada perbedaan baik suku maupun status sosial, termasuk keberanian menyampaikan kritik secara santun, bisa membantu pelajar untuk meraih masa depannya lebih baik lagi,” jelas Thomas.

Hal lain ditegaskan Thomas adalah maraknya pengaruh media sosial di kalangan pelajar karena terpapar informasi hoax dan misinformasi yang membuat kesadaran tentang nilai-nilai hak asasi manusia menjadi sangat penting, strategis dan relevan. 

Dia mencontohkan banyak kekerasan atau pelanggaran HAM yang dilakukan oleh pelajar atau pun pelajar menjadi korban karena terpapar informasi media sosial yang salah. Atau terjebak dalam pemanfaatan media sosial yang salah. 

“Korban penipuan, kekerasan verbal lewat media-media sosial, bullyan, yang dianggap biasa di media sosial membuat kita resah betapa bahaya nya informasi di media sosial yang tidak diimbangi dengan pengetahuan cukup dari generasi muda kita. Itulah kenapa kesadaran HAM ini sangat penting,” imbuhnya.

Bagi Thomas, program mainstreaming Hak Asasi Manusia bagi pelajar menjadi salah satu fokus Kementerian Hak Asasi Manusia karena merekalah pemegang masa depan bangsa. Sejalan dengan visi-misi Presiden Prabowo, membangun kesadaran HAM adalah bagian dari penguatan fondasi sumber daya manusia. 

“Presiden kita melalui program prioritasnya seperti Makan Bergizi, Sekolah Gratis, Rumah untuk rakyat, koperasi merah putih, pengobatan gratis merupakan aspek HAM yang ingin rakyatnya kenyang, sehat dan pintar, punya rumah layak huni dengan standar kesejahteraan yang cukup,” jelas Thomas.

Pada kesempatan yang sama Kepala Sekolah SMA Katolik Pancasila Borong Pankrasius Wahu Nudan mengapresiasi langkah Kementerian HAM memberikan penguatan HAM bagi siswanya. 

“Sekitar 850 siswa yang hadir antusias mendengarkan materi yang disampaikan. Kami memang membutuhkan penguatan HAM yang bisa membantu siswa/i kami untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih baik lagi, entah pengetahuannya maupun karakternya,” kata Pankrasius.

Narasumber lain yang membawakan penguatan HAM adalah pegiat HAM dan demokrasi Romanus Ndau.

Dia menegaskan pentingnya siswa/i memiliki kesadaran HAM sebagai bekal untuk masa depan yang lebih baik.

Baca juga: Terbilang Rendah, Kinerja HAM Polri Cuma Dapat Skor 57,8

“HAM Itu fondasi bagi kehidupan. Kita sedang berupaya menghasilkan generasi emas 2045 yang salah satunya bisa dilahirkan dari kesadaran tentang HAM. Ini kita harus pastikan terus terutama di kalangan generasi muda kita,” pungkas Romanus.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved