Rabu, 27 Agustus 2025

TNI Akan Gunakan Drone di Malam Hari untuk Pantau Titik Api di Riau

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya akan menerbangkan pesawat tanpa awak atau drone pada malam hari.

Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Puspen TNI
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat meninjau kebakaran hutan di Komplek Ladang Minyak Pertamina Hulu Energi Kampar, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelelawan, Provinsi Riau. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya akan menerbangkan pesawat tanpa awak atau drone pada malam hari untuk memantau titik-titik api yang menjadi lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Penggunaan drone pada malam hari dilakukan dalam rangka mempercepat proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi di Provinsi Riau.

Menurutnya, dengan menerbangkan drone pada malam hari akan membantu mempermudah melihat titik-titik api yang tidak terpantau pada siang hari.

Baca: Diserang Isu Soal KPK, Sekjen PDIP: Pak Jokowi Tidak Sendirian

Ia mengatakan dengan menerbangkan drone malam hari akan menunjukan hasil berbeda dengan pengamatan siang hari.

Menurutnya, drone pada malam hari akan memonitor titik-titik api yang menjadi lokasi kebakaran hutan.

Hal itu disampaikannya usai melakukan pantauan udara dengan menggunakan Helikopter milik TNI saat meninjau kebakaran hutan di Komplek Ladang Minyak Pertamina Hulu Energi Kampar, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelelawan, Provinsi Riau.

Baca: Anggota DPRD Bandung Tersangka Korupsi Pengadaan Alkes RSUD di Padang Rp 5 Miliar

“Saya telah menyampaikan kepada Kepala BNPB bahwa TNI akan menerbangkan drone. Dengan menggunakan drone akan mempermudah proses mitigasi lokasi kebakaran hutan, karena lokasi yang tidak terpantau pada siang hari dan sore hari dapat terlihat dengan jelas pada malam hari,” kata Hadi dalam keterangan resmi Puspen TNI, Minggu (15/9/2019)

Hadi Tjahjanto mengatakan dengan pantauan melalui drone pada malam hari, akan dapat melihat titik-titik api yang baru dibakar oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

Selanjutnya tim darat akan bergerak menuju lokasi kebakaran sekaligus dapat menindak pelaku pembakaran hutan yang dilakukan dengan sengaja.

Baca: Susi Pudjiastuti Ungkap Alasan Blokir Netizen yang Bully Dirinya, Dituduh Lakukan Hal Berikut

Menurut Hadi hingga saat ini jumlah titik-titik api di wilayah Riau mengalami penurunan yang sangat signifikan dan hingga hari ini terpantau hanya 44 hotspot titik api.

“Kalau kita mengukur hasilnya adalah untuk hotspot sudah mulai turun, dan kalau kita lihat juga secara visual bahwa untuk asap yang ada di Pekanbaru sendiri saat ini sudah menurun dan terbukti jarak pandang penerbangan saat ini sudah mulai naik,” kata Hadi.

Hadi juga mengatakan hingga saat ini TNI telah melakukan berbagai upaya untuk membantu proses pemadaman Karhutla yang terjadi di Riau, salah satunya dengan melakukan modifikasi cuaca untuk membuat hujan buatan.

Baca: Kementan: Swasembada Gula Putih Sudah di Depan Mata

“TNI dan Polri beserta seluruh stakeholder tidak akan tinggal diam untuk membantu mencegah terjadinya Karhutla. Hingga saat ini berbagai upaya telah dilakukan untuk membantu pemadaman Karhutla termasuk modifikasi cuaca yang hingga hari ini berjalan dengan efektif namun permasalahannya adalah untuk modifikasi cuaca itu tergantung awan yang mengandung air yang ada di awan tersebut,” kata Hadi.

Hadi juga mengatakan TNI telah memitigasi dan mengerahkan Alutsista serta sejumlah personel untuk membantu proses pemadaman Karhutla.

“Kita bisa lihat disini banyak sumur-sumur minyak milik Pertamina yang kemungkinan kalau tidak kita mitigasi, titik apinya dapat membahayakan. Ada 109 sumur minyak yang masih aktif dan syukur Alhamdulillah bahwa api sudah dapat dipadamkan,” kata Hadi.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan