Selasa, 7 Oktober 2025

Kabut Asap

BNPB Akui Banyak Anggota Satgas Karhutla Belum Gunakan Peralatan Standar

Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapan BNPB Bernadus Wisnu Wijaya mengamini banyak Satgas Karhutla yang tidak menggunakan peralatan standar.

Editor: Adi Suhendi
TRIBUN PONTIANAK/TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS
Seorang warga menggunakan baju spiderman bersama pemadam kebakaran Pandu Siaga memadamkan kebakaran lahan gambut di dekat Perumahan Nuansa Serdam Residence, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Jumat (20/9/2019) sore. Aksi ini sebagai dukungan kepada petugas yang tak kenal lelah melaksanakan pemadaman kebakaran hutan dan lahan. TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapan BNPB Bernadus Wisnu Wijaya mengamini banyak Satgas Karhutla yang tidak menggunakan peralatan standar.

Akibatnya di beberapa lokasi, ada petugas Satgas yang terpapar gas karbon monoksida.

Terkait berapa jumlah Satgas yang terpapar, Bernadus Wisnu mengaku belum mendapatkan informasi terbaru.

Diketahui Di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, dampak kabut asap juga dirasakan anggota Satgas yang bekerja keras memadamkan api.

Dari data BNPB, 16 anggota Satgas terpapar gas karbon ‎monoksida sehingga mereka diminta untuk istirahat selama dua minggu.

Baca: PBNU Gelar Pengajian Bersama Habib Umar Bin Hafidz

Baca: Praka Zulkifli, Sang Pembebas Sandera yang Gugur Saat Kerusuhan di Expo Waena

"Ini menjadi konsen kami, petugas-petugas di lapangan. Nanti kami siapkan dengan peralatan-peralatan yang memang standar untuk menangani ini (Karhutla). Kita tahu Indonesia terkait penanganan yang masif seperti itu, masih ada beberapa yang kita tingkatkan untuk safety daripada petugas," ungkap Wisnu dalam forum diskusi bertema : Tanggap Bencana Karhutla di Gedung Serbaguna Kemenkominfo, Senin (23/9/2019) di Jakarta Pusat.

Menurut Wisnu, sampai saat ini, baru Satgas yang dibina Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup yang paling lengkap peralatannya.

‎"Saya lihat yang sangat bagus, yakni yang dikelola oleh teman-teman dari LHK," tambah dia.

89 ribu hektare 

Hutan dan lahan yang terbakar di sejumlah wilayah, baik Sumatera maupun Kalimantan mencapai 328.724 hektare.

Dari jumlah tersebut, 89 ribu hektar merupakan lahan gambut.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo menyebut lahan gambut yang terbakar banyak berada di provinsi Riau mencapai 40.500 hektare.

Kemudian disusul Kalimantan Tengah sekitar 24 ribu hektare dan sisanya tersebar di Kalimantan Barat, Jambi, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Selatan.

Ia menambahkan, karena yang terbakar 89 ribu hektare lahan gambut, penanganan pemadaman kebakaran hutan dan lahan terbilang sulit.

Baca: Andrea Dovizioso Pasrah Semakin Jauh dari Marc Marquez di Puncak Klasemen

Baca: Jadwal Tanding Wakil Indonesia di Korea Open 2019; Tommy Sugiarto Hadapi Wakil Malaysia

Baca: Mahasiswa Merangsek Masuk ke Halaman Gedung DPR-MPR RI Setelah Berhasil Merusak Pagar

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved