Pelantikan Anggota Dewan
Putra Nababan Masih Nyaman Pakai Setelan Jas yang Biasa Dikenakannya Saat Masih Jadi Jurnalis
Putra akan mengenakan setelan jas yang dia kenakan saat masih berprofesi sebagai jurnalis. Jas itu kerap dia kenakan saat masih meliput di Istana.
Editor:
Dewi Agustina
PUTRA Nababan, anggota Dewan Perwakilan Rakyat 2019-2024, masih tidak bisa lepas dari jas yang dia miliki sejak enam tahun lalu.
Putra Nababan akan mengenakan jas yang pernah dia kenakan saat masih menjadi wartawan peliput di Istana Kepresidenan untuk mengikuti pelantikan anggota DPR di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Selasa (1/10/2019).
Sesuai prosedur, setiap anggota DPR yang terpilih harus mengenakan pakaian formal saat mengikuti pelantikan.
Untuk anggota DPR laki-laki wajib mengenakan setelan jas.
Untuk mengikuti pelantikan hari ini, Putra Nababan tidak mengenakan setelan baru.
Dia memilih jas dan dasi yang sejak lama dia miliki.

"Kalau jas dan dasi kebetulan stok lama," kata Putra Nababan kepada Tribun Network, Senin (30/9/2019).
Putra akan mengenakan setelan jas yang dia kenakan saat masih berprofesi sebagai jurnalis.
Jas itu kerap dia kenakan saat masih meliput di Istana Kepresidenan.
"Dulu kalau ada wawancara, ada acara kepresidenan, pakai jas. Ini jas lama, masih bisa dipakai. Jas enam tahun lalu. Kopiahnya juga masih ada. Masih lengkap semua," tutur calon anggota DPR dari daerah pemilihan Jakarta Timur I.
Sepatu yang akan dia kenakan juga masih sama.
Baca: Ditjen Perkeretaapian: Peserta Demo Masuk ke Jalur Kereta Rugikan Warga
Sepatu itu dia kenakan sejak masih menjabat sebagai wakil pemimpin redaksi di stasiun televisi RCTI dan pemimpin redaksi di stasiun televisi Metro TV.
"Sepatunya juga masih sepatu yang lama waktu masih Pemred, waktu di RCTI, Metro. Masih dipakai," katanya.
Politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu mengaku masih nyaman mengenakan setelan yang lama.
Dia juga menghindari kerepotan yang harus dialami karena menyesuaikan tubuhnya dengan setelan baru.
"Masih nyaman pakai yang lama. Kalau yang baru kan tidak enak potongannya, harus menyesuaikan dulu. Kalau yang lama sudah hafal. Nyaman pakai yang lama dan memang masih bagus," ujar Putra.
Mengenakan setelan jas lama juga dilakukan oleh anggota DPR terpilih Habiburokhman.
Politikus Partai Gerindra ini akan pertama kali menjadi anggota DPR.
Untuk menghadiri pelantikan, Habiburokman memilih mengenakan setelan jas yang telah lama dia miliki.
"Besok (hari ini, red) karena aturannya pakaian formal, ya pakai jas hitam. Kebetulan saya juga advokat, tapi jas ini sudah sempit. Setahun belum ganti gara-gara turun kampanye," kata Habiburokman lalu tertawa kepada Tribun Network, Senin (30/9/2019).
Demikian juga halnya dengan sepatu yang akan dia kenakan.
Baca: REKAMAN Video Korban G30S Diangkat dari Lubang Buaya, Lihat Deretan Peti Jenazah hingga Suasananya
Habiburokman akan mengenakan sepatu formal, meski kalau bisa memilih dia ingin mengenakan sneakers.
"Kita pakai pantofel, walaupun pantofel agak sakit jika dikenakan. Lebih enak pakai sneakers," ujarnya.
Andre Rosiade, rekan separtai Habiburokman, juga akan mengenakan jas hitam sesuai protokoler pelantikan.
Dia tidak membeli jas tersebut, tapi meminta penjahit untuk menjahitkan jas tersebut.
"Saya tidak beli jas, tapi bikin di tailor. Saya bikin di Jakarta. Sepatu juga sama, sepatu formal," ungkap Andre kepada Tribun Network, Senin (30/9/2019).

Anggota DPR terpilih lainnya, Abdul Kadir Karding, juga mengenakan setelan jas lama.
Kader Partai Kebangkitan Bangsa itu tidak memilih setelan jas baru meski hari ini adalah hari yang besar baginya.
Karding bahkan mengaku tidak terlalu senang mengenakan jas karena panas.
"Saya jarang pakai jas kecuali di acara-acara yang mengharuskan pakai jas. Jadi saya pakai yang sudah lama saja, jas periode lalu. Tidak ada yang baru karena yang lama masih bagus," kata Karding kepada Tribun Network, Senin (30/9/2019).
Baca: Bukan Pura-pura, Ternyata Mulan Jameela Menelepon Sosok Ini Saat di Depan Wartawan
Doa Bersama Keluarga
Pada malam sebelum pelantikan, Putra Nababan memilih berdoa bersama keluarganya.
Doa itu dia panjatkan tak hanya untuk pelantikan, tapi juga untuk bangsa Indonesia.
Menjelang pelantikan, dia memilih berada di tengah keluarga. Dia banyak berbincang dengan istri dan anak-anaknya.
"Doa tak khusus untuk besok (hari ini, red), tapi juga kondisi negara saat ini. Untuk saudara-saudara kita yang berada di mana-mana, tak hanya kejadian di Jakarta," katanya.
Terkait komisi di DPR tempat dia akan bekerja, Putra Nababan menyerahkan itu kepada PDI Perjuangan.
Putra mengaku siap ditempatkan di komisi manapun.

Namun demikian, Putra punya keinginan berada di komisi yang terlibat dalam pengembangan sumber daya manusia.
Menurut Putra makin banyak orang yang bekerja sesuai passion mereka, maka mereka akan menjadi talenta.
Putra menegaskan itu adalah apa yang disebut oleh Presiden Joko Widodo sebagai talenta Indonesia.
Dia mencontohkan semakin banyak wartawan yang bekerja sesuai hatinya, maka semua wartawan di Indonesia akan menghasilkan karya yang baik.
Baca: Jawaban di Luar Dugaan Fadel Islami Dituding Puji Muzdalifah Akibat Dapat Transferan Gede: Astaga
"Syukur-syukur kita bisa menciptakan undang-undang untuk membantu serta menyiapkan anggaran," ujar Putra.
Abdul Kadir Karding juga memilih untuk memanjatkan doa bersama sehari sebelum pelantikannya.
Dia mengucapkan syukur masih diberikan kesempatan duduk di DPR oleh Yang Maha Kuasa.
Karding mengaku rutin memanjatkan doa setiap ada kegiatan besar.

"Saya memang secara rutin, setiap ada hal-hal yang besar, dalam arti kegiatan saya, selalu berdoa. Saya selalu bersyukur diberi amanah oleh Allah," ungkapnya.
Dia juga berdoa agar bisa bekerja secara baik sebagai anggota DPR.
Dia berharap kehadirannya di DPR bisa mendatangkan berkah.
"Karena ini yang ketiga kalinya untuk saya di DPR, berarti periode kelima saya karena dua periode di provinsi. Saya mensyukuri ini. Satu dari sekian caranya adalah berdoa," kata Karding. (Tribun Network/des/sap)