Penangkapan Terduga Teroris
Polri Sebut Polwan Bripda NOS Sudah Aktif Terafiliasi Jaringan Teroris JAD Bekasi
Bripda Nesti Ode Samili (NOS) diduga terafiliasi dengan jaringan kelompok teroris Jamaah Ansharud Daulah (JAD).
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian menduga kuat Polwan Bripda Nesti Ode Samili (NOS) terafiliasi dengan jaringan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang ditangkap dua pekan lalu di Bekasi.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Densus 88 Antiteror Polri, Bripda NOS terafiliasi aktif dengan jaringan teroris JAD.
"Pertama hasil pemeriksaannya, yang bersangkutan terpaparnya sudah begitu mendalam ditandai dengan yang bersangkutan sudah aktif terafiliasi dengan jaringan JAD yang ada di kita. Ini jelas ada kaitannya dengan salah satu jaringan teroris yang dua minggu lalu sudah kita amankan di Bekasi," kata Asep di kantor Divisi Humas Polri, Jakarta Selatan, Rabu (9/10/2019).
Baca: Sebanyak 40 WNI Jadi Korban Perdagangan Orang Usai Dijanjikan Beasiswa Kuliah ke Taiwan
Densus 88 Antiteror Polri masih mendalami kemungkinan Bripda NOS membocorkan informasi kepolisian kepada kelompok teroris JAD.
Menurut Asep, nasib Bripda NOS di kepolisian hanya tinggal menunggu waktu.
Kepolisian akan merekomendasikan agar Bripda NOS diberhentikan secara tidak hormat lewat sidang etik kepolisian.
Baca: Menkopolhukam, Kapolri, dan Panglima Melepas 106 Pengungsi Kembali ke Wamena
"Segera kita lakukan prosedur di internal, kita ada sidang komisi kode etik nanti dan pastinya akan direkomendasikan untuk diberhentikan dengan tidak hormat," kata Asep.
Asep pun mengatakan, sejauh ini pihaknya belum menemukan adanya rencana aksi teror yang akan dilakukan Bripda NOS.
Terpapar paham ISIS
Mabes Polri menduga Polwan bernama Nesti Ode Samili (NOS) yang berpangkat Bripda, terpapar paham radikalisme dari media sosial.
"Dia terpapar paham ISIS melalui media sosial," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, ketika dihubungi, Jumat (4/10/2019).
Sementara Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan yang bersangkutan telah dua kali diamankan oleh Densus 88 Antiteror karena diduga berafiliasi kepada kelompok Islamic State of Iraq dan Syria (ISIS).
Baca: Pengamat Duga Ada Kesepakatan Politik Antara Mega-Prabowo Terpilihnya Bamsoet Ketua MPR
Namun, Asep menegaskan pihaknya masih melakukan pendalaman lebih lanjut terhadap Bripda NOS.
"Diduga terafiliasi dengan ISIS. Masih dilakukan pendalaman," kata Asep.
Sebelumnya diberitakan, Mabes Polri mengkonfirmasi Densus 88 Antiteror kembali mengamankan seorang polwan bernama Bripda Nesti Ode Samili (NOS) lantaran terpapar paham radikal. Pengamanan kali ini adalah yang kedua kalinya.
Diketahui, Bripda NOS sebelumnya pernah diamankan saat terbang menuju Surabaya, Jawa Timur tanpa izin komandannya pada Mei lalu. Ketika itu ia diduga akan mengikuti paham radikal.
"Ini sudah dua kali dia diamankan karena terpapar paham radikal. Yang (penangkapan) pertama dilakukan pendalaman Densus 88," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (3/10/2019).
Setelah pertama kali diamankan oleh kepolisian Polda Jawa Timur, Bripda NOS diketahui dikembalikan ke tempatnya berdinas di Ternate.
Namun, untuk pengamanan kedua kalinya ini Asep belum mengungkap detail waktu penangkapan yang bersangkutan. Saat kedua kalinya, ia diamankan di Solo, Jawa Tengah.
Menurut mantan Kapolres Bekasi Kota itu ancaman pemecatan menunggu Bripda NOS apabila nantinya dalam sidang kode etik yang bersangkutan terbukti paham radikal.
"Secara aturan organisasi, (saat ini) menuju untuk menjalani sidang kode etik. Jika nanti memang terbukti, maka akan dilakukan PTDH (pemberhentian tidak dengan hormat)," tandasnya.
Media sosial
Mabes Polri menduga Polwan bernama Nesti Ode Samili (NOS) yang berpangkat Bripda, terpapar paham radikalisme dari media sosial.
"Dia terpapar paham ISIS melalui media sosial," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, ketika dihubungi, Jumat (4/10/2019).
Sementara Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan yang bersangkutan telah dua kali diamankan oleh Densus 88 Antiteror karena diduga berafiliasi kepada kelompok Islamic State of Iraq dan Syria (ISIS).
Baca: Pengamat Duga Ada Kesepakatan Politik Antara Mega-Prabowo Terpilihnya Bamsoet Ketua MPR
Namun, Asep menegaskan pihaknya masih melakukan pendalaman lebih lanjut terhadap Bripda NOS.
"Diduga terafiliasi dengan ISIS. Masih dilakukan pendalaman," kata Asep.