Kamis, 4 September 2025

Kabinet Jokowi

Surya Paloh Legowo Jika Kader Gerindra dan Demokrat Masuk Kabinet Jokowi

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyatakan akan legowo jika kader Partai Gerindra dan Partai Demokrat masuk jajaran kabinet Jokowi-Maruf.

Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Surya Paloh 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria mengungkapkan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra memiliki kesamaan pandangan. Jokowi dan Prabowo memiliki kesamaan dalam membangun bangsa menjadi kuat dan maju.

Ahmad Riza Patria mengungkapkan hal ini menyusul pertemuan antara Jokowi dan Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/10/2019) lalu.

"Ada kesamaan pandangan Pak Jokowi dengan Prabowo. Bagaimana ke depan kita harus bersatu membangun bangsa," ujar Riza di Jakarta, Sabtu (12/10/2019).

Riza menuturkan pertemuan antara Jokowi dan Prabowo pada Jumat lalu membahas visi dan misi bangsa Indonesia ke depan.

Unggah Foto Bersama Prabowo, Jokowi Ungkap Hasil Pertemuan Keduanya
Unggah Foto Bersama Prabowo, Jokowi Ungkap Hasil Pertemuan Keduanya (Instagram @jokowi)

Riza mengatakan dua kontestan pemilihan presiden ini memiliki kesamaan pandangan.

"Bagaimana bangsa ini menjadi kuat dan maju. Tantangan ke depan tidak mudah. Ekonomi, pertahanan, keamanan dunia yang harus disikapi oleh Indonesia," kata Riza.

Menanggapi kemungkinan Partai Gerindra bergabung dengan koalisi pemerintah, Ahmad Riza Patria menyatakan partainya siap berada di luar atau dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin.

Baca: Ramalan Zodiak HARI INI, Minggu 13 Oktober 2019: Scorpio Jaga Makan Awas Obesitas, Aquarius Emosian

Riza menekankan hal yang terpenting bagi Partai Gerindra adalah memberikan kontribusi untuk membangun bangsa Indonesia.

Menurut Riza, jika kader Partai Gerindra diminta masuk kabinet Jokowi, maka mereka akan membantu pemerintahan secara total.

Jika tidak masuk kabinet, maka Partai Gerindra tidak akan menjadi partai yang terus mengkritik kebijakan pemerintah.

Partai Gerindra akan memberikan solusi kepada pemerintah.

"Jangan sampai jika berada di dalam jadi masalah. Korupsi, KKN dan sebagainya. Jika di luar, jangan hanya bisa mengkritisi, menggonggong tanpa memberi solusi. Tidak baik juga," ujarnya.

Sebelum memutuskan apakah bergabung dengan koalisi pemerintah atau menjadi oposisi, Partai Gerindra akan mempertimbangkan aspirasi dari pendukungnya.

Partai Gerindra memahami posisinya dan harapan para simpatisan, terutama simpatisan pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

"Kita serahkan kepada Pak Jokowi dan KH Maruf yang memiliki hak prerogatif tentang pemerintahan yang baik. Partai Gerindra siap di manapun," kata Riza.

Baca: Terduga Teroris Ayah dan Anak yang Ditangkap di Bali Ternyata Bagian dari Jaringan Abu Rara

Surya Paloh Legowo

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyatakan akan legowo jika kader Partai Gerindra dan Partai Demokrat masuk jajaran kabinet Jokowi-Maruf.

Surya Paloh mempersilakan Joko Widodo menunjuk menteri yang merupakan kader dua partai tersebut.

"Jika presiden menganggap itu perlu dalam kepemimpinannya, silakan," kata Surya Paloh usai menjenguk Menkopolhukam Wiranto di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Sabtu (12/10/2019).

Surya Paloh menegaskan hak prerogatif Presiden Joko Widodo dalam menunjuk menteri.

Partai Nasdem menyerahkan pembentukan kabinet sepenuhnya kepada Jokowi.

Surya Paloh tidak akan mempermasalahkan jatah partainya di kabinet berkurang.

"Tidak masalah bagi Nasdem. Ada di kabinet boleh. Tidak ada di kabinet juga tidak apa-apa, tapi dukungan kepada Jokowi jalan," ujar Surya.

Peluang Partai Demokrat Kecil

Direktur Eksekutif Indobaromenter Muhammad Qodari menilai peluang Partai Demokrat bergabung ke kabinet Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin sangat kecil.

Baca: Dulu Gosipnya Hubungannya dengan Pangeran Cendana Tak Direstui Bu Tien, Apa Kabar Artis Cantik Ini?

Peluang Partai Demokrat bahkan lebih kecil dibandingkan peluang Partai Gerindra.

Menurut Qodari, hubungan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menjadi pertimbangan penting.

Qodari mengatakan hubungan ketua umum yang paling baik dengan Megawati akan membuka peluang bergabungnya partai mereka ke kabinet.

Presiden Jokowi dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto berbincang di Istana Merdeka, Jumat (11/10/2019).
Presiden Jokowi dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto berbincang di Istana Merdeka, Jumat (11/10/2019). (Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)

"Hubungan pribadi Ibu Mega dengan SBY dan Prabowo berpengaruh. Hubungan yang paling baik yang lebih berpeluang masuk," kata Qodari dalam sebuah acara diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (12/10/2019).

Mengacu pada indikasi tersebut, Qodari menilai peluang Partai Demokrat bergabung dengan koalisi semakin kecil.

Menurut Qodari hubungan pribadi antara Megawati dan SBY masih kurang baik.

"Peluang Partai Demokrat mengecil atau peluangnya lebih kecil dibandingkan Partai Gerindra. Apakah yang kecil itu akan masuk atau tidak, kita tunggu pada waktunya," ujar Qodari. (Tribun Network/fhd/sen/igm)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan