Soal Fenomena Crosshijaber yang Viral, Tanggapan Ketua MUI hingga Respons Polda Jatim
Mengenai fenomena crosshijaber yang saat ini tengah viral, Ketua MUI berikan tanggapan hingga respons dari Polda Jatim.
Penulis:
Sinatrya Tyas Puspita
Editor:
Pravitri Retno W
Pelaku perilaku menyimpang itu sengaja berswafoto (selfie) dengan perempuan dalam masjid.
Baca: Mengulik Fenomena Crosshijaber yang Viral, Benarkah Termasuk Penyimpangan Seksual? Ini Penjelasannya
"Kami tidak mau kecolongan. Melalui personel yang ada, kami lakukan pemantauan ke sejumlah masjid."
"Jangan sampai tren tersebut masuk ke Kebumen," tegasnya sesuai keterangan pers yang diterima Tribunjateng.com, Selasa (15/10/2019).
Safari salat berjamaah, sambung Rudy, wujud tindaklanjut kepolisian berdasar unggahan warganet yang masif di media sosial.
"Para pelaku Crosshijaber tidak segan untuk membaur dengan para jamaah muslimah saat kegiatan keagamaan. Ini memunculkan keresahan perempuan," tambahnya.
Rudy mengimbuhkan, kebanyakan perempuan muslimah jadi-jadian itu sering bermodus masuk ke tempat wudhu kaum hawa.
"Nanti jika kita berhasil menangkap pelaku Crosshijaber di Kebumen , akan kita tindak sesuai hukum yang berlaku."
"Pelaku Crosshijaber harus ditinak tegas, karena meresahkan," tutur AKBP Rudy.
Baca: Komentar Istri Soal Penusukan Wiranto Viral, Anggota TNI di Wonosobo Terancam Dapat Sanksi Militer
Tanggapan Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi
Fenomena yang mengkhawatirkan ini membuat berbagai pihak jadi angkat bicara.
Satu diantaranya yaitu Majelis Ulama Indonesia (MUI).
MUI meminta fenomena ini dicegah agar tak makin kebablasan dan berkembang.
Baca: Syahrini Liburan ke Tokyo, Berpose Maju Mundur Cantik di Zebra Cross
Ketua MUI Bidang Informasi dan Komunikasi, Masduki Baidlowi, menyatakan tidak dibenarkan laki-laki menyerupai kaum perempuan.
"Jelas menyimpang, dan itu bisa jadi memang laki-lakinya, ya kayak seperti seorang laki-laki yang menyerupai perempuan, kan seperti itu menyimpang."
"Yang benar, si laki-laki itu harus ditegaskan dalam sebuah lingkungan sosial untuk tetap dia menjadi dan mengembangkan jiwa kelelakiannya."
"Jangan dibiarkan dia mengembangkan jiwa keperempuanannya," ujar Masduki seperti dikutip tayangan KompasTV Selasa. (15/10/2019).