PKS Ingin Ajak PAN dan Demokrat untuk Oposisi
Sentimen negatif masyarakat terhadap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Maruf Amin diyakini PKS bakal menguat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sentimen negatif masyarakat terhadap pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Maruf Amin diyakini PKS bakal menguat.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan hal ini akan membuat PKS semakin percaya diri menjalankan fungsi oposisi, meskipun kekuatan oposisi di parlemen tidak banyak.
Baca: DPR Kebut Proses Pengangkatan Komjen Idham Aziz Sebagai Kapolri
"Kalau kami sendirian (oposisi), tetap saja menjalankan peran dan fungsi kami. Walaupun secara kalkulasi matematis agak berat, tapi hukum sentimen publik sekarang menguat," kata Mardani di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019).
Apabila kekuatan oposisi di parlemen lemah namun kritik dari masyarakat meluas, PKS tidak akan merasa sendirian.
Oleh sebab itu, PKS tetap berharap partai politik yang tergabung di koalisi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019 memantapkan posisi sebagai oposisi.
Parpol yang dimaksud, yakni Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat.
"Tapi kami gembira kalau (oposisi) tiga (partai politik). Lebih lumayan, ketimbang satu. Memang pembicaraan dengan PAN dan Demokrat belum berjalan," kata Mardani.
Baca: Bersama Kemenkeu, Menkominfo Johnny Plate Akan Atur Soal Pajak Perusahaan Digital
Namun, Mardani menekankan bukan berarti PKS memosisikan diri sebagai pembujuk parpol-parpol itu untuk menjadi oposisi.
"Saya bilang berharap. Tapi PKS tidak dalam posisi mengajak mereka. Partai punya kebebasan dalam menentukan sikap," kata dia. (Deti Mega Purnamasari)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Sebut Sentimen Publik Menguat, PKS Percaya Diri jadi Oposisi