Sabtu, 6 September 2025

Dikabarkan Jadi Target Nasdem Cari Dukungan Usung Anies, Wasekjen PAN: Enak Sekali

Meski pilpres 2019 baru saja usai, partai-partai politik melakukan manuver-manuver penjajakan koalisi.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Fajar Anjungroso
Chaerul Umam
Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) menginginkan kadernya maju dalam perhelatan pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Meski pilpres 2019 baru saja usai, partai-partai politik melakukan manuver-manuver penjajakan koalisi.

Walaupun tujuan yang beredar di permukaan sebatas pembicaraan silaturahmi, namun telah disisipi kode untuk menjalin kerja sama di pilpres selanjutnya.

Wakil sekretaris jenderal (Wasekjen) PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan, partainya ingin mengusung kadernya sendiri.

Ia membantah, partainya menjadi target NasDem dalam mencari dukungan. Pasalnya, NasDem dikabarkan akan mengusung Anies Baswedan di pilpres 2019.

"Enak sekali (cari dukungan), kan bang Zulkifli Hasan juga ingin jadi presiden. Jangan dia (Anies) dulu dong, (kader) kita-kita dulu. Jangan-jangan kita yang usulin presidennya," kata Saleh, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Lebih lanjut, ia mempersilakan apabila safari politik NasDem untuk silaturahmi antar partai politik atau membangun kerja sama dalam rangka Pilkada 2020 mendatang.

Baca: Rencana Pertemuan PAN dan Nasdem, Zulkifli Hasan: Pertemuan Partai-partai Itu Biasa

Namun, dia memastikan pembahasan pilpres dengan PAN tidak akan terjadi.

Mengingat waktu yang masih jauh dan lebih memilih persiapan yang lebih dekat.

"Jadi jangan terlalu cepat (bahas pilpres). Tapi kalau komunikasi itu bagus. Di mana-mana komunikasi silaturahim didukung. Enggak ada itu silaturahim yang tidak didukung. itu pasti bener, pasti bagus. Kita support-lah untuk kepentingan masyarakat.

Terkait Pilkada, kerja sama dalam membangun koalisi memang diperlukan untuk di setiap daerah.

Sehingga pembahasan di tataran pusat juga diperlukan.

Menurutnya, sudah tidak ada lagi kubu 01 (Jokowi-Amin) dan 02 (Prabowo-Sandi) yang memungkinkan penjajakan koalisi di setiap daerah bisa terjadi.

"Masih pada skala bagaimana membangun komunikasi yang bagus antar lintas parpol dalam rangka menyongsong Pilkada. karena di daerah-daerah itu lintas parpol nda ada 01-02, sudah selesai 01-02. Yang ada adalah bagaimana membangun masyarakat, dan dalam Pilkada yang akan datang ini 2020, banyak sekali ada lebih dari 270 kepala daerah yang akan dipilih," ucapnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan