Senin, 8 September 2025

Ahok Masuk BUMN

Ahok akan Pimpin BUMN, Buya Syafii Maarif Setuju karena Ahok Bisa Memimpin

Mantan Ketua PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif merasa setuju jika Ahok akan memimpin perusahaan BUMN.

Penulis: Nuryanti
Tangkapan Layar Kompas TV
Buya Syafi'i Maarif saat memberikan tanggapan pencalonan Ahok sebagai salah satu Direksi BUMN pada Jumat (15/11/2019). Dirinya tidak mempermasalahkan Ahok yang statusnya sebagai mantan nara pidana. 

TRIBUNNEWS.COM - Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok akan memimpin perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Mantan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif merasa setuju jika Ahok memimpin perusahaan BUMN.

Hal itu ia sampaikan setelah menghadiri silaturahmi akademisi Yogyakarta bersama Menko Polhukam, Mahfud MD, di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Jumat (15/11/2019).

Buya Syafii Maarif menilai Ahok cocok menduduki posisi pimpinan BUMN.

"Kan belum pasti, saya rasa oke, kenapa tidak?" ungkapnya, melihat tayangan YouTube KOMPASTV, Minggu (17/11/2019).

Dirinya yakin Ahok bisa memimpin perusahaan BUMN, karena sebelumnya Ahok pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, dan menurutnya Ahok berhasil saat itu.

"Ia pernah menjadi Gubernur, dan berhasil," ujar Buya.

Mantan Ketua PP Muhammadiyah ini kembali menilai bahwa Ahok bisa menjadi pimpinan perusahaan BUMN.

"Saya rasa dia bisa memimpin, jadi Gubernur bisa, apalagi BUMN ya," ungkapnya.

Buya menilai Ahok adalah sosok yang pekerja keras dan tingkah lakunya juga baik.

"Dia pekerja keras, dan lurus orangnya," tambah Buya.

Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir menilai, BUMN membutuhkan sosok pendobrak seperti Ahok, yang bisa memajukan perusahaan yang dikelolanya.

Dari 142 perusahaan BUMN, Erick membutuhkan figur yang bisa memimpin perusahaan tersebut, karena tidak mungkin hanya dipimpin oleh Menteri BUMN saja.

"Saya rasa di BUMN dengan 142 perusahaan, kita perlu figur-figur yang bisa menjadi pendobrak, ya nggak mungkin dari 142 dipegang oleh satu orang," ujarnya, di Istana Kepresidenan, Jakarta, melihat tayangan YouTube KOMPASTV.

Dia juga mengharapkan ada perwakilan di BUMN yang mempunyai rekam jejak pendobrak.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan