Jumat, 22 Agustus 2025

Pidato Sukmawati

Sukmawati Soekarnoputri Merasa Dirugikan karena Kata-kata dalam Isi Pidatonya Telah Diubah

Sukmawati Soekarnoputri merasa dirugikan oleh pihak yang telah mengubah kata-kata dalam pidatonya, sehingga menimbulkan kegaduhan.

Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
Youtube KompasTV
Sukmawati Soekarnoputri dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Senin (18/11/2019). 

"Sampai sekarang belum ada lagi orang yang sebesar seperti Soekarno yang mendapat penilaian dari Paus," jelasnya.

Selain itu, Sukmawati juga ingin mengenalkan seni budaya Indonesia yang dikenal kreatif dan kaya raya keragamannya.

"Lebih mengetahui, belajar betul-betul bagaimana seni budaya Indonesia asli, karena seluruh kedaerahan kita yang kaya raya dan kreatif ini, dengan cita ragam Bhinneka Tunggal Ika."

"Itulah yang harus dipelajari oleh pemuda Indonesia, entah itu pria apa itu wanita," lanjutnya.

Harapannya, bangsa Indonesia bisa menghargai dan menghormati budayanya.

"Jadi dengan mengetahui seni budaya kita yang kreatif dan kaya raya, kita lebih mengapresiasi dan menghormati seni budaya kita," ujar Sukmawati.

Dirinya juga mengingatkan untuk tidak melupakan tokoh besar seperti Presiden Soekarno.

"Sekarang ini pun jangan melupakan soal tokoh besar kita yaitu Ir Soekarno," ujarnya.

Saat ini, Sukmawati dilaporkan dengan dua pasal, yaitu pasal 156A ata dua laporan yang masuk ke Polda Metro Jaya dan Mabes Polri atas penodaan agama.

Sukmawati mengaku akan menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian dan tim kuasa hukumnya.

"Saya menyerahkan kepada polisi atas kasus tersebut, dan tim lawyer saya, karena mereka lebih mengerti bagaimana proses hukum berjalan," ungkapnya.

"Saya tidak akan bilang apa tahapan langkah saya, karena akan bersama teman-teman yang mendampingi saya untuk langkah selanjutnya," lanjutnya.

Dalam acara Sapa Indonesia Malam KOMPASTV itu, Sukmawati menyampaikan permohonan maafnya kepada Kadiv Humas Polri.

"Terutama saya ingin meminta maaf kepada Bapak Kadiv Humas Polri yang selalu menjadi penyelenggara grup forum diskusi kepada masyarakat," ujarnya.

Ia mengaku karena isi pidatonya yang telah diubah, sehingga menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

"Karena kata-kata saya diubah oleh tangan-tangan jahil dan otak jahil, makanya terjadi kegaduhan, saya mohon maaf jika itu meresahkan seluruh Kadiv Humas Polri dan juga panitia penyelenggara," jelasnya.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan