Senin, 15 September 2025

Kepala BNPT Mengaku Tak Punya Data tentang 3 Persen Prajurit TNI Terpapar Radikalisme

Suhardi Alius mengatakan hal itu dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPR, Kamis (21/11/2019).

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS/CHAERUL UMAM
Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR dengan Kepala BNPT Suhardi Alius, Kamis (21/11/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suhardi Alius menyatakan lembaganya tak memiliki data tentang tiga persen prajurit TNI terpapar radikalisme seperti pernah disebut Menteri Pertahanan (Menhan) saat itu, Ryamizard Ryacudu, yang mengatakan tiga persen prajurit TNI terpapar radikalisme.

Suhardi Alius mengatakan hal itu dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPR, Kamis (21/11/2019).

Awalnya, anggota Komisi III DPR fraksi PAN Sarifuddin Sudding menanyakan pernyataan mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu yang mengatakan tiga persen prajurit TNI terpapar radikalisme.

"Dalam pemetaan wilayah dan juga pemetaan terhadap kampus, ASN dan sebagainya dalam kaitan terhadap statement yang dilontarkan Pak Ryamizard bahwa ada tiga persen anggota TNI kita terpapar radikalisme ini bagaimana pandangan saudara?," tanya Sudding kepada Suhardi.

Suhardi menjawab bahwa lembaganya tidak memiliki data tersebut.

Baca: Ini Alasan Pemerintan Beri Status WNI untuk Istri Umar Patek

Ia menyatakan data tersebut tidak akurat.

"Tidak akurat pak. Mungkin bapak bisa tanya sama mabes TNI," kata Suhardi.

Baca: Komisi III Gelar RDP Bersama Kepala BNPT, Bahas Isu Radikalisme Hingga Terorisme

Suhardi mengungkapkan setelah ada pernyataan Ryamizard, ia ditelpon oleh Menko Polhukam saat itu Wiranto.

"Begitu ada statement itu kami ditelpon Wiranto langsung, 'Hardi dari mana data itu? Kami juga tidak tahu pak, silakan bapak tanya pak menhan karena kami juga tidak punya data itu bahkan saya dengar juga akan ada penelitian masalah tersebut'," ungkapnya.

Selanjutnya, Suhardi mengatakan lembaganya tidak ingin sembarang merilis survei terkait data orang berpaham radikalisme.

Ia menegaskan tugas BNPT yakni mereduksi paham radikalisme.

"Jangan sampai kalau kita merilis apalagi ada perguruan tinggi terbaik di negeri ini terus mau ke mana anak-anak kita, mau ke mana anak-anak Indonesia. Tugas kamilah mereduksi untuk menghilangkan itu (paham radikalisme), tapi tidak dengan merilis itu, konsep kami tidak seperti itu," ujarnya.

Saat masih menjabat Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu pernah mengungkapkan ada sekitar 3 persen prajurit TNI yang terpapar radikalisme dan tak setuju Pancasila sebagai ideologi negara.

Ryamizard mengingatkan tiap prajurit yang masih aktif ataupun purnawirawan untuk menepati sumpah prajurit.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan