Kisah Anggota DPR RI, Slamet Ariyadi, Pernah Jadi Kuli Bangunan 2,5 Tahun hingga Buka Warung Lesehan
Slamet Ariyadi anggota DPR RI 2019-2024 menceritakan kisahnya sebagai mantan kuli bangunan hingga pernah membuka warung lesehan tempe penyet.
Penulis:
Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Anggota DPR RI, Slamet Ariyadi, daerah pilihan Jawa Timur XI, menceritakan kisahnya sebagai mantan kuli bangunan.
Demi melangsungkan hidup dan meneruskan pendidikannya, Slamet Ariyadi pria asli Madura ini rela bekerja sebagai kuli bangunan untuk meraup rupiah.
Ia mengaku orang tua pada waktu itu tidak tahu jika dirinya bekerja sebagai tukang bangunan selama 2,5 tahun.
Slamet, seorang anak petani diantara anak politikus atau pejabat tinggi negara berhasil mengisi 90 persen anggota DPR RI 2019-2024.
Ia mengaku sedih ketika menceritakan perjuangannya dalam memperebutkan kursi DPR RI.
Politikus dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengatakan kerap dicibir dan dicemooh oleh banyak orang terkait keinginannya menembus kursi DPR RI.
"Siapa sih Slamet. Mau ke mana sih dia kok mimpi?" kata Slamet Ariyadi mengisahkan hidupnya dalam acara Mata Najwa Trans7 pada Minggu (1/12/2019).
Bukan anak pejabat, bukan anak bupati, namun Slamet hanyalah anak dari seorang petani yang berhasil meraih kursi DPR RI pada Pemilu 2019 ini.

Slamet mengaku selalu ikhtiar, berusaha, dan optimis terhadap apa yang ia lakukan.
"Sebetulnya masalah politik ini suatu momentum, kesempatakan, berdasarkan motivasi dari temen-temen. Temen-temen khususnya pemuda yang ada di Sampang meminta saya untuk maju. Tidak nanggung-nanggung langsung ke RI," ujarnya.
Pria lulusan pesantren tersebut mengaku diminta mewakili sebagai pemuda dari daerah pemilihan Jawa Timur XI untuk maju ke DPR RI.
"Kenapa nggak ke DPRD? Kenapa nggak di DPRD Jatim, langsung DPR pusat? Karena rata-rata yang nyaleg di DPR Jatim 11 itu rata-rata sudah sepuh (tua) semua. Jadi mereka meminta untuk ada keterwakilan dari pemuda dan akhirnya saya," ungkap Slamet.
Slamet mengatakan, alasan para orang tua yang menyarankan dirinya maju ke kursi DPR RI, tak lain karena terinspirasi dari semangat juang sang Proklamator Bung Karno.
"Motivasi mereka satu. Karena teringat apa yang disampaikan Bung Karno, 'Berikan aku sepuluh pemuda maka akan ku guncang dunia'," ujar politikus PAN tersebut.
Ia mengatakan, mendapat doa dari mereka (para orang tua) ,mudah-mudahan sepuluh yang disebut Bung Karno satu diantaranya adalah Slamet.