Sabtu, 6 September 2025

Jokowi Jengkel Tiap Hari karena Kilang Minyak Tak Kunjung Dibangun: Tapi Ini Saya Tungguin Betul

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kekesalannya karena intruksinya untuk membangun kilang minyak tak juga dijalankan.

Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Joko Widodo memberikan arahan saat peresmian pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/12/2019). Dalam sambutannya, Presiden Jokowi meminta seluruh pihak baik pusat maupun daerah serius menggarap infrastruktur demi kemajuan bangsa dan meningkatkan perekonomian. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan kekesalannya karena intruksinya untuk membangun kilang minyak tak juga dijalankan.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat peresmian pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/12/2019).

"Masa kita 34 tahun nggak pernah yang namanya bangun kilang minyak, kalau kita bisa bangun kilang minyak itu nanti turunannya banyak sekali, petrokimia kita nggak usah impor," ujar Jokowi dalam tayangan yang diunggah YouTube KompasTV, Senin.

Jokowi menuturkan, dirinya jengkel karena hingga saat ini intruksinya belum sama sekali dikerjakan.

Jokowi menambahkan, pembangunan kilang minyak penting untuk menghindari impor petrokimia yang besar.

"Impor petrokimia ini gede sekali, Rp 323 triliun impor kita petrokimia, saya kaya gitu hafal di luar kepala karena tiap hari jengkel, jadi hafal," jelas Jokowi.

Padahal intruski soal pembangunan kilang minyak sudah disampaikan Jokowi sejak 5 tahun lalu.

"Habis pelantikan yang pertama itu saya sampaikan, saya minta kilang ini segera dibangun, tapi sampai detik ini dari lima yang ingin kita kerjakan satupun nggak ada yang berjalan," ungkap Jokowi.

Jokowi menegaskan, kali ini pihaknya akan menunggu dan memantau pembangunan kilang minyak harus dikerjakan dan selesai.

"Tapi ini saya tungguin betul, saya sudah minta Kapolri ikut nungguin, Pak Jaksa Agung ikut nungguin, nanti saya minta KPK juga ikut nungguin, harus rampung, kerjaan besar ini harus rampung," tegas Jokowi.

Jokowi Minta Ahok dan Nicke Segera Bangun Kilang Minyak

Jokowi melakukan pertemuan dengan Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok serta Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati.

Menurut Jokowi, pertemuan tersebut membahas soal core binsis Pertamina sebagai perusahaan minyak.

Mulai dari persoalan impor migas serta pembangunan kilang minyak.

Presiden Jokowi miminta keduanya untuk mengurangi impor migas sehingga dapat menyelesaikan defisit transaksi berjalan.

"Saya ingin urusan yang berkaitan dengan defisit neraca transaksi berjalan, defisit neraca perdagangan kita bisa diturunkan kalau impor migas bisa dikendalikan dengan baik," ujar Jokowi dalam tayangan yang diunggah KompasTV, Selasa (10/12/2019).

Jokowi juga menyampaikan keinginannya kepada Ahok dan Nicke untuk segera membangun kilang minyak yang baru agar produksi dalam negeri bisa meningkat.

"Juga pembangunan kilang minyak, pembangunan kilang minyak itu harus, masa 34 tahun kita tidak bisa membangun kilang minyak, kebangetan," terang Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga meminta lifting produksi minyak dan gas dinaikkan.

"Intinya mereka (Ahok dan Nicke menyanggupi)," ujar Jokowi.

Tak hanya itu, Jokowi meminta Ahok untuk mengawal implementasi penggunaan B30 yang akan dilaksanakan mulai Januari tahun depan.

Jika berhasil dilakukan, Jokowi yakin bisa menurunkan impor minyak.

Sementara itu, Nicke menuturkan, dirinya melaporkan kepada Presiden Jokowi tentang progres pembangunan kilang minyak dan sejumlah pabrik petrokimia.

Dalam wawancaranya dengan awak media, Ahok menuturkan pertemuan tersebut juga membahas soal pengawasan BBM subsidi.

"Siapa yang sebetulnya mendapatkan subsidi, karena selama ini kan selalu bilang habis-habis, Pertamina sudah bikin semua," ujar Ahok.

Ahok menuturkan, tugas yang diberikan Ahok adalah untuk mengurus soal manajemen di Pertamina.

"Tugas saya kan bukan mencampuri bisnis Pertamina, tugas saya itu mengurusi manajemennya," jelas Ahok.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan