Jumat, 15 Agustus 2025

Banjir di Jakarta

Fahri Hamzah Sebut Perlunya Jembatan Penghubung Pulau Jawa & Sumatera, Ini Pertimbangan Menteri PUPR

Banjir Jakarta membuat Fahri Hamzah kembali mengangkat wacana Jembatan Selat Sunda penghubung Pulau Jawa dan Sumatera. Simak pertimbangan Menteri PUPR

https://kickdahlan.wordpress.com via Kompasiana
Ilustrasi - Jembatan Selat Sunda (JSS) yang pernah diwacanakan. 

"Tanpa itu, kita akan terjebak saling menyalahkan sebab 3 propinsi ini adalah kawasan yang saling berketergantungan satu sama lain," ujarnya.

Menumpuk di Jawa

Fahri Hamzah menyebut hingga saat ini Pulau Jawa menjadi pulau yang paling dipenuhi harapan masyarakat indonesia.

Baca: Update Banjir Jakarta, Tinggi Muka Air Kamis 2 Januari 2020 Pukul 09.00 WIB, PA Manggarai Siaga 2

Mulai dari ekonomi, pendidikan, politik, hingga pemerintahan disebut Fahri Hamzah berada di Pulau Jawa.

"Harapan Indonesia sampai hari ini masih nampak menumpuk di Jawa. Di Jawa dan Jakarta khususnya, ada kekayaan ekonomi, ada kemajuan pendidikan, ada pergaulan global, ada karier politik dan pemerintahan dan secara umum ada pengaruh bagi masa depan pribadi dan kelompok," tulisnya.

Pembangunan Jembatan Selat Sunda Penuh Pertimbangan

Sementara itu berdasar penelusuran Tribunnews, wacana pembangunan Jembatan Selat Sunda telah lama menjadi wacana.

Bahkan keinginan menghubungkan dua pulau di Indonesia ini telah ada sekitar tahun 1960-an.

Baca: Dokternya Terjebak Banjir, Proses Persalinan Istri Rifky Balweel Terlambat

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com pada 5 April 2016 silam, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pernah berkomentar mengenai berbagai pertimbangan mengenai pembangunan Jembatan Selat Sunda.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (TRIBUNNEWS/RIA ANASTASIA)

Tergolong Megastruktur dan Dana Sangat Besar

Jembatan Selat Sunda tergolong proyek megastruktur.

Faktor finansial membuat belum bisa dikerjakannya saat ini.

Kajian pembangunannya saja menurut Basuki membutuhkan dana yang tidak sedikit.

"Jembatan Selat Sunda itu labour and capital intensive. Butuh dana tidak sedikit, tak hanya saat pelaksanaan pembangunannya, juga untuk kajiannya," ujar Basuki.

Tidak Pernah Dibahas

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan