Rabu, 24 September 2025

Laut Natuna Diklaim China

Kerasnya Susi Pudjiastuti Soal Natuna, Netizen: Ada Apa dengan Menteri Luhut?

Susi Pudjiastuti kembali mencuit soal maraknya kapal-kapal Tiongkok yang dikawal China Coast Guard (CCG) di perairan Natuna.

Editor: Fajar Anjungroso
HANDOUT
Pangkogabwilhan I Laksamana Madya (Laksdya) TNI Yudo Margono memimpin apel gelar pasukan intensitas operasi rutin TNI dalam pengamanan laut Natuna di Paslabuh, Selat Lampa, Ranai, Natuna, Jumat (3/1/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kembali mencuit soal maraknya kapal-kapal Tiongkok yang dikawal China Coast Guard (CCG) di perairan Natuna.

Susi mengkritisi pihak-pihak yang mengatakan persoalan di Laut Natuna akan merusak persahabatan dan persahabatan antar-kedua negara bila diperpanjang. Dia bilang, persahabatan antar negara tidak boleh melindungi pencuri ikan.

"Persahabatan antar negara Tidak boleh melindungi pelaku Pencurian Ikan & Penegakan hukum atas pelaku Ilegal Unreported Unregulated Fishing," kata Susi dikutip Kompas.com dalam akun twitternya, Minggu (5/1/2020).

Susi menuturkan, China tidak boleh melindungi pelaku Illegal, Unreported, Unregulated Fishing (IUUF) alias penangkapan ikan ilegal. Sebab kejahatan ini merupakan kejahatan lintas negara.

"Tiongkok tidak mungkin dan tidak boleh melindungi Pelaku IUUF. Karena IUUF adalah crime/ kejahatan lintas negara," sebutnya.

Riuhnya permasalahan di Natuna membuatnya jadi topik yang paling banyak dicuitkan di twitter menggunakan hastag #NatunabBukanNacina. Setidaknya hingga pukul 08.20 WIB, cuitan telah mencapai angka 2.920.

"Ada apa dg pak menteri Luhut

Takut investasi China terganggu

Drpd Kedaulatan Negara !!

Lebih milih jadi jonggos drpd mempertahankan harga diri

#NatunaBukanNacina," tulis akun @OllaButterfly_.

"Jangan karena utang ke China Pemerintah jadi ayam sayur," ucap akun lainnya.

Baca: Susi Tanggapi Sikap Prabowo soal Natuna: Bedakan Pencurian Ikan dengan Persahabatan Negara

Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar maraknya kapal asing di perairan Natuna, Kepulauan Riau tidak dibesar-besarkan.

Meski begitu, masuknya kapal ikan asing ke perairan Natuna dinilai menjadi peringatan bagi Indonesia untuk lebih memperketat pertahanan serta pengawasan.

"Sebenarnya enggak usah dibesar-besarin lah. Soal kehadiran kapal itu (di Natuna), sebenarnya kita juga kekurangan kemampuan kapal untuk melakukan patroli di ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif)," ujar Luhut di Jakarta, Jumat (3/1/2020).

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan