Reaksi Berbeda Tokoh Politik, Tanggapan Prabowo Subianto hingga Mahfud MD soal Klaim Natuna
Reaksi berbeda tokoh politik soal klaim Natuna, berikut tanggapan Prabowo Subianto hingga Mahfud MD.
Penulis:
Endra Kurniawan
Editor:
Pravitri Retno W
Mahfud mengaku akan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Ia menambahkan Indonesia memiliki hak kedaulatan atas wilayahnya.
"Harus kita perjuangkan," tutur Mahfud.
Baca: Ingin Membantu? Ini Info Donasi Korban Banjir di Jakarta dan Sekitarnya, dari LAZISNU hingga ACT
Menlu Retno Marsudi
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menekankan Indonesia tidak akan pernah mengakui klaim sepihak yang dilakukan oleh China atas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Perairan Natuna.
China tidak memiliki alasan hukum yang diakui oleh hukum internasional seperti tertuang dalam Deskripsi Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut.
"Terutama UNCLOS 1982," kata Retno dikutip dari siaran YouTube KompasTV.
Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti

Susi Pudjiastuti mengatakan meski Indonesia dan Tiongkok bersahabat, pemerintah tak boleh melindungi para pencuri ikan.
Dalam cuitannya, Susi Pudjiastuti ingin pemerintah menegakkan hukum yang berlaku sebagai solusi menindak pelaku pencuri ikan di Perairan Natuna.
"Persahabatan antar negara Tidak boleh melindungi pelaku Pencurian Ikan & Penegakan hukum atas pelaku Ilegal Unreported Unregulated Fishing."
"Tiongkok tidak mungkin dan tidak boleh melindungi Pelaku IUUF."
"Karena IUUF adalah crime/ kejahatan lintas negara," tulisnya dalam akun Twitter @susipudjiastuti, Sabtu (4/1/2020).
Dalam twit-nya Susi kembali menegaskan penegakan hukum kepada para pencuri ikan ini berbeda dengan persahabatan antar negara maupun investasi.