Rabu, 5 November 2025

Siswi SMAN 1 Gemolong Sragen Diteror Agar Berkerudung, Ini Tanggapan Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo menanggapi aduan soal siswi SMAN 1 Gemolong Sragen yang diteror agar berkerudung. Ini katanya.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
TRIBUN JATENG/TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meninjau Rumah Pompa Kali Tenggang di Jalan Nasional, Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (2/1/2020). Dalam tinjauannya, Ganjar memastikan Rumah Pompa Kali Tenggang berjalan dengan baik sehingga bisa mencegah banjir yang ada di kawasan pesisir Semarang Utara. 

TRIBUNNEWS.COM - Kabar siswi di SMA N 1 Gemolong, Sragen berinisial Z yang mendapat intimidasi agar mengenakan kerudung, menghebohkan media sosial.

Siswi tersebut mengaku diteror via WhatsApp oleh seorang oknum anggota ekstrakurikuler di sekolah.

Kejadian ini langsung mendapat tanggapan dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Lewat akun Twitter pribadinya, Rabu (8/1/2020), Ganjar Pranowo mengaku sudah mengetahui kabar tersebut.

Orang nomor satu di Jawa Tengah itu juga telah memerintahkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah untuk mengklarifikasi.

"Banyak yg tanya kepd sy soal teror WA ke siswi tak berjilbab di SMA 1 Gemolong Sragen."

"Dinas P&K Prov bsk pg akan klarifikasi ke sekolah," tulisnya.

Selain itu, Ganjar juga ikut memberikan imbauan kepada masyarakat.

Ia memberi imbauan untuk tetap saling menghormati dan belajar dengan baik.

Ganjar mengatakan untuk tidak perlu memaksa hingga meneror atas kasus tersebut.

Lebih lanjutnya, Ganjar mengatakan akan mengajak diskusi siswa, guru dan orang tua yang terlibat.

"Mari kita hormati & saling belajar dg baik, tidak memaksa apalagi meneror."

"Saya akan ajak bicara siswa, guru & ortu," tulis Ganjar dalam cuitannya.

Hingga Kamis (9/1/2020), cuitan tersebut sudah di-retweet 562 kali dan disukai sebanyak 2.748 kali oleh warganet Twitter.

Kasus ini bermula saat orang tua siswi yang menjadi korban intimidasi, AP mengatakan, sang anak yang bersekolah di SMAN 1 Gemolong tidak menggunakan kerudung.

Awalnya Z diajak oleh guru agama di sekolah untuk mengenakan kerudung.

"Kalau guru itu mengimbau berhijab, kita senang karena diingatkan."

"Namanya ibadah memang harus saling mengingatkan," papar AP kepada TribunSolo.com, Kamis (9/1/2020).

Tak lama kemudian, oknum anggota ekstrakurikuler mengirim pesan WhatsApp (WA) pada sang anak.

Adapun inti pesan WA berisi azab dan konsekuensi bagi yang tidak yang berkerudung.

"Awalnya saya anggap wajar karena tumbuh kembang anak," ujar AP.

Sayangnya, intimidasi tak berhenti bahkan setiap hari nomor organisasi ekstrakurikuler tersebut terus mengirimkan pesan serupa.

Sang anak kemudian bercerita pada dirinya tentang teror tersebut dan disarankan untuk memblokir nomor organisasi tersebut.

Setelah diblokir, ternyata masih banyak nomor lain yang masuk mengirimkan pesan untuk Z agar berkerudung.

"Terakhir, saya mengajak ketemuan nomor yang mengintimidasi anak saya untuk berbicara agar mencari sumber masalah dan solusinya biar semua enak," papar AP.

"Tapi jawabannya luar biasa bagi saya, katanya ketemu tapi tidak tahu dalil untuk apa," jelas dia.

"Justru saya malah disuruh ketemu guru agama," kata AP menegaskan.

Oknum anggota ekstrakurikuler juga meminta agar tidak membawa masalah ini ke sekolah.

"Sejak kapan tidak boleh membawa masalah ke sekolah, ini harus diselesaikan di sekolah," tutur AP.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 1 Gemolong, Parmono mengatakan, persoalan itu sudah diselesaikan pihak sekolah.

"Sudah bertemu semua dan diselesaikan," tutur Parmono.

Pihaknya menyatakan pesan tersebut hanya mengingatkan untuk Z mengenakan kerudung.

Orang tua, perwakilan organisasi, dan pihak sekolah sudah bertemu dan membicarakan hal tersebut.

Intinya tidak ada paksaan untuk berkerudung di sekolah, tapi sekolah hanya mengajak.

"Sekolah juga tidak mewajibkan, semuanya tidak ada paksaan dari sekolah," papar Parmono.

(Tribunnews.com/Maliana, Tribunsolo.com/Ryantono Puji)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved