Pramugari Garuda Laporkan Akun Twitter
Siwi Sidi Diberi 42 Pertanyaan oleh Penyidik, Lanjutan Soal Laporannya pada Akun Twitter @digeeembok
Siwi Sidi telah jalani pemeriksaan selama lima jam dan diberi 42 pertanyaan oleh para penyidik di Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Penulis:
Febia Rosada Fitrianum
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Pramugari Maskapai Garuda Indonesia, Siwi Sidi Purwanti atau yang diketahui dengan Siwi Sidi telah jalani pemeriksaan dan diberi 42 pertanyaan.
Hal tersebut diketahui melalui video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, pada Senin (20/1/2020).
Siwi diperiksa di Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Ketika itu Siwi terlihat menggunakan kemeja putih dan celana hitam.
Rambut Siwi juga dibiarkan tergerai.
Kuasa Hukum Siwi, Vidi G Syarif mengungkapkan client-nya itu dicecar dengan 42 pertanyaan.
Sehingga Siwi harus menjalani pemeriksaan selama lima jam.

Dalam pemeriksaan tersebut, Siwi juga memberikan barang bukti berupa cuitan yang dibuat oleh akun Twitter @digeeembok.
Menurut penjelasan Vidi, Siwi diberi pertanyaan mengenai unggahan akun Twitter yang dinilai telah mencemarkan nama baik.
Vidi mengatakan, cuitan yang ditulis oleh akun @digeeembok tersebut penuh dengan tuduhan yang tidak benar sama sekali.
"Terkait apa-apa postingan akun Twitter @digeeembok itu yang telah merugikan client kami," ucap Vidi.
"Dan merupakan fitnah yang tidak mendasar dan tidak ada benarnya sama sekali," lanjutnya.
Sebelumnya, Siwi juga pernah membuat klarifikasi terkait cuitan akun Twitter @digeeembok yang menyeret namanya.
Melalui akun Twitter tersebut, Siwi disebut sebagai seorang gundik dari Mantan Direktur Human Capital Garuda Indonesia, Heri Akhyar.
Siwi menegaskan semua tulisan yang dibuat oleh akun Twitter @digeeembok merupakan informasi yang salah.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Liputan Kepo, pada Jumat (10/1/2020).
Tak hanya itu, dengan adanya pemberitaan akun itu telah mencoreng nama baik Siwi.
Siwi juga merasa tidak nyaman dalam melakukan pekerjaannya sebagai seorang pramugari setelah adanya pemberitaan tersebut.
Akibat dari pemberitaan itu, Siwi mengungkapkan telah merugikan beberapa pihak terkait.
Siwi menjelaskan tulisan dari akun yang hingga kini identitasnya belum diketahui telah berdampak pada keluarga serta lingkungannya.
"Jadi semua pemberitaan dari akun itu tidak benar, dan saya merasa harga diri saya benar-benar dicoreng," ungkap Siwi.
"Dan privasi saya untuk berada di pekerjaan saya seorang pramugari merasa tidak nyaman."
"Keberadaan pemberitaan itu sangat merugikan diri saya, keluarga, dan lingkungan saya," imbuhnya.
Siwi dalam klarifikasi tersebut juga menegaskan informasi yang dibuat oleh akun Twitter @digeeembok merupakan pertanda adanya persaingan tidak sehat dalam lingkungan pekerjaannya.
"Tapi saya merasa benar dan berusaha untuk membuktikan semuanya," tutur Siwi.
"Dan saya merasa ini persaingan yang tidak sehat dalam pekerjaan saya," tambahnya.

Siwi kemudian menuturkan, adanya pemberitaan itu membuat sang ibu jatuh sakit.
Namun dalam konferensi pers itu, Siwi menyampaikan ibunya mulai berangsur membaik.
Siwi merupakan anak perempuan satu-satunya dalam keluarganya.
Sehingga dengan cuitan akun @digeeembok itu membuat sang ibu gelisah terkait keadaan anaknya.
"Sejauh ini, ibu saya sudah sembuh," ucap Siwi.
"Saya anak perempuan satu-satunya ibu saya pasti khawatir, " lanjutnya.
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)