Tunjangan DPR RI
Mengapa Pimpinan DPR Baru Temui Perwakilan Mahasiswa Sekarang? Ini Alasan Dasco
Dasco menyampaikan bahwa sebenarnya pimpinan DPR telah berupaya menemui massa aksi sebelumnya.
Penulis:
Chaerul Umam
Editor:
Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, mengungkapkan alasan mengapa pimpinan dewan baru bisa menerima secara langsung perwakilan mahasiswa pada hari ini, Rabu (3/9/2025), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Usai pertemuan tersebut, Dasco menyampaikan bahwa sebenarnya pimpinan DPR telah berupaya menemui massa aksi sebelumnya.
Baca juga: Di Hadapan Dasco, Saan dan Cucun, Mahasiswa Protes Tunjangan DPR hingga Legislator Joget-joget
Namun, situasi di lapangan yang tidak kondusif membuat niat itu tidak terlaksana.
"Kalau kemarin dalam aksi penyampaian pendapat sebenarnya kami juga mau keluar untuk menerima seperti pada hari ini ada perwakilan dari DPR yang menerima keluar untuk aksi pengunjuk rasa," kata Dasco.
Menurutnya, kehadiran pihak-pihak yang disebut sebagai penumpang gelap dalam sejumlah unjuk rasa belakangan ini menjadi pertimbangan utama.
"Nah, tetapi kalau yang kemarin-kemarin begitu kita mau keluar itu sudah bukan murni unjuk rasa, ada pihak-pihak penumpang gelap yang tentunya suasana di lapangan tidak kondusif," ucapnya.
Dalam forum dengan mahasiswa tersebut, DPR mendukung usulan agar dibentuk tim investigasi terkait dugaan makar yang sebelumnya juga telah disinggung Presiden Prabowo Subianto.
"Ya tadi memang ada permintaan dari adik-adik BEM untuk kami menyampaikan kepada pemerintah atau ikut andil dalam tim investigasi dugaan makar yang juga telah disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia," kata Dasco.
Ia menegaskan, aspirasi tersebut akan segera diteruskan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk ditindaklanjuti.
"Nah untuk itu kami akan menyampaikan kepada pemerintah aspirasi dari adik-adik BEM ini untuk dapat ditindak lanjuti," ucapnya.
Baca juga: Pengamat: Dasco Kini Jubir tak Resmi Prabowo, Prabowo Batuk Saja Dia Sudah Paham
Dalam kesempatan yang sama, perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan organisasi kepemudaan menyatakan sepakat mendorong pembentukan tim investigasi independen.
Ketua BEM Universitas Indonesia, Agus Setiawan, menyatakan bahwa langkah tersebut penting untuk menelusuri akar kerusuhan serta memastikan tudingan adanya makar benar-benar diuji secara objektif.
"Saya ingin ada pembentukan tim investigasi yang independent untuk mengusut tuntas berbagai kekerasan yang terjadi berlangsung sepanjang bulan Agustus ini," kata Agus Setiawan di hadapan pimpinan DPR.
"Pun juga dugaan makar yang keluar dari mulut bapak Prabowo Subianto, kami ingin tim investigasi ini mengusut tuntas semuanya sehingga kemudian apa yang disampaikan bapak Presiden dapat dibuktikan," tambahnya.
Agus menilai, dengan tertangkapnya aktor intelektual di balik kericuhan, maka gerakan mahasiswa tidak lagi tercoreng oleh kepentingan lain.
"Sehingga kami bisa lebih lega, karena gerakan kami ini ditunggangi oleh siapa, harus jelas dalangnya siapa," tuturnya.
Tunjangan DPR RI
Komisi II DPR Batalkan Semua Agenda Dinas Luar Negeri, Anggaran Dikembalikan ke Kas Negara |
---|
Susul Uya Kuya hingga Nafa Urbach, Daftar Anggota DPR yang Dinonaktifkan Bisa Bertambah |
---|
Dave Laksono Tak Persoalkan Tunjangan DPR Dicabut dan Moratorium Kunker ke Luar Negeri |
---|
KPU Belum Terima Nama Anggota DPR Nonaktif untuk Diganti |
---|
NasDem Bakal Hentikan Gaji hingga Tunjangan Sahroni dan Nafa Urbach Setelah Dinonaktifkan Dari DPR |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.