Pemindahan Ibu Kota Negara
Mahfud MD: Jakarta Sulit untuk Dipertahankan Mengikuti Perkembangan ke Depan
Mahfud mengatakan apabila dilakukan perombakan dari awal di DKI Jakarta maka akan sulit.
Penulis:
Vincentius Jyestha Candraditya
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengungkap pemindahan ibukota Indonesia ke Kalimantan Timur.
Menurutnya, pemindahan ibukota bukan karena masalah yang rumit. Hanya saja DKI Jakarta dipandang akan sulit dipertahankan mengikuti perkembangan ke depan.
"Pemindahan ibukota nggak ada masalah yang rumit saya kira. Itu soal hal-hal biasa saja, memang akan menyangkut kebutuhan objektifnya dimana Jakarta itu sulit untuk dipertahankan mengikuti perkembangan sampai saat ini dan ke depan," ujar Mahfud, di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2020).
Baca: MenPAN-RB Belum Punya Solusi Bagi ASN yang Menolak Pindah ke Ibu Kota Baru
Mahfud mengatakan apabila dilakukan perombakan dari awal di DKI Jakarta maka akan sulit. Sehingga dari proses studi mendalam, pemerintah memutuskan melakukan pemindahan ibukota.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut mengatakan pada 2024 direncanakan ibukota sudah akan pindah secara bertahap.
"Masalah pemindahannya itu sendiri mungkin besok akan dimulai dari lembaga-lembaga negara atau kementerian di tingkat pusat secara bertahap. Akan pindah secara pelan-pelan, karena itu kan urusan puluhan tahun. Tidak bisa (dalam waktu) 5 tahun," kata dia.