Virus Corona
Wilayahnya Jadi Lokasi Observasi Ratusan WNI dari Wuhan Cina, Warga Natuna Kesulitan Cari Masker
Evie mengaku dirinya sudah berusaha mencari masker di apotek hingga ke puskesmas namun stok masker habis.
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, NATUNA - Selama dua minggu Natuna menjadi lokasi observasi ratusan WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Cina.
Pantauan Tribunnews.com meski wilayah mereka menjadi lokasi observasi, mayoritas warga menggunakan masker seadanya.
Hampir seluruh warga menggunakan masker biasa yang banyak dijual di warung serta minimarket.
Itupun masker yang dibagikan dari Dinas Kesehatan setempat.
Baca: Penyebab 7 WNI Batal Dievakuasi dari Wuhan China, Ini Penjelasan Menteri Kesehatan Terawan
Warga Natuna Evie Zarma mengatakan Dinas Kesehatan baru membagikan masker, Minggu (2/2/2020) kemarin.
"Masker gratis baru dibagikan kemarin. Keluarga saya dapat 13 masker karena kami keluarga besar. Maskernya ya masker yang biasa saja," ucap Evie Zarma saat ditemui di kediamannya, Senin (3/2/2020).
Evie mengaku dirinya sudah berusaha mencari masker di apotek hingga ke puskesmas namun stok masker habis.
Baca: Virus Corona Mewabah, KJRI Hong Kong Larang Pekerja Migran Indonesia Pergi ke Cina
Senada dengan Evie, Antonius warga Natuna yang bekerja sebagai petugas hotel mengaku sejak beberapa hari terakhir persediaan masker di Natuna memang kosong.
"Masker disini kosong, kalaupun ada harganya mahal. Ini saya dapat masker karena dikirim sama bos di Batam. Kirim pakai paket, kalau cari disini sudah tidak ada," kata Antonius.
Lantaran takut dengan virus corona, Antonius mengaku rutin mengganti masker.
Baca: Virus Corona Mewabah, KJRI Hong Kong Larang Pekerja Migran Indonesia Pergi ke Cina
Tidak jarang dia menggunakan masker hingga dua lapis.
"Saya kan sering jemput tamu di bandara, ya takut juga lah. Hanggar tempat observasi WNI kan dekat bandara juga. Jadi saya pakai masker dobel," katanya.
675 Warga Tinggalkan Natuna Malam Tadi
Ratusan warga banyak yang keluar dari Natuna seiring wilayahnya dijadikan lokasi observasi ratusan WNI yang dievakuasi dari Wuhan, Cina.