Virus Corona
Cerita Orang Tua WNI yang Dikarantina: Jangankan Telepon, SMS pun Tak Dibaca
Orang tua dari sejumlah mahasiswa yang tengah diobservasi di Natuna mengaku kesulitan menghubungi putra dan putrinya.
Penulis:
Ika Nur Cahyani
Editor:
Pravitri Retno W
Kendati demikian, Rosuli mengaku lega adiknya sudah pulang dari Wuhan, China.
"Walaupun tidak tatap muka paling tidak sudah ada di negara sendiri, saya pasrah kepada pemerintah," tandas dia.

Penanggungjawab Kawasan Observasi di Natuna, Pangkogab Wilhan 1, Laksdya Yudo Margono, mengatakan tidak ada pembatasan komunikasi selama karantina.
"Tidak ada batasan, jadi H-2 itu kita langsung berikan kartu (simcard) XL pada mereka," jelas Yudo.
"HP yang tadinya dari China mungkin masih kartu sana, baru dirubah di sini, kemungkinan itu ada kendala," imbuhnya.
Dia mengaku telah mengonfirmasi para WNI terkait problem selama komunikasi dengan sanak keluarga.
Yudo menjelaskan, mereka menyatakan tidak ada kendala.
"Karena kalau nggak bisa akan langsung saya berikan ponsel," tuturnya.
Kegiatan Sehari-hari Karantina
Hari-hari di hanggar tempat karantina diisi olahraga dan permainan bersama.
Baca: Teriakan Selebgram Sebut Terinfeksi Virus Corona,Pesawat Mendarat Darurat, Ternyata Ini yang Terjadi
Baca: Cerita Mahasiswa Indonesia di China, Santai Ada Virus Corona Tapi Ingin Pulang Juga
Seperti dijelaskan Pangkogab Wilhan 1, Laksdya Yudo Margono, kegiatan itu dilakukan mulai dari bangun tidur.
"Setelah bagun pagi, mereka olahraga bersama di depan hanggar, lalu ada olahraga permainan disitu ada sepakbola, voli, badminton kita berikan peralatan olahraga pada mereka," terang Yudo.
"Setelah itu, mereka mandi dan makan bersama," tambahnya.

Selain itu, ada dua kali pemeriksaan kesehatan setiap harinya.
Yudo menjelaskan, hasil pemeriksaan terakhir mengatakan semua WNI sehat.