Rabu, 27 Agustus 2025

Virus Corona

Tak Takut Lagi Tertular Virus, Para WNI Diminta Bertemu Masyarakat Natuna Sebelum Dipulangkan

Tokoh masyarakat berharap, sebelum 238 orang itu dipulangkan ke keluarga masing-masing, seluruh WNI tersebut bertemu dan bergaul dengan masyarakat.

Editor: Dewi Agustina
SCREENSHOT VIDEO KEMENKES RI
Dalam video berdurasi 17 detik yang diterima Kompas.com dari Humas Kementrian Kesehatan RI, menunjukan bahwa tim observasi tengah melakukan desinfeksi atau membunuh kuman terhadap salah satu pesawat TNI AU berjenis Hercules yang sebelumnya dipergunakan untuk mengevakuasi 238 WNI dari Wuhan saat tiba di Bandara Hang Nadim menuju ke hangar Lanud Raden Sadjad Ranai, Natuna. 

Khofifah selalu berkoordinasi dengan tim Kementerian Kesehatan hingga seluruh warga Jatim tiba di rumah masing-masing.

"Kami akan kawal betul proses pemulangannya, untuk memastikan ke 65 orang tersebut bisa kembali sehat dan kembali berkumpul dengan keluarganya," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jumat.

Khofifah menyampaikan, kabar kepulangan 65 warga asal Jatim itu sudah dinantikan keluarga mereka.

Ia pun mengimbau masyarakat Jawa Timur tidak khawatir berlebihan menanggapi kepulangan WNI asal Jatim dari Wuhan, China tersebut.

Khofifah memastikan seluruh WNI tersebut dalam kondisi sehat.

Baca: 3 Hal Janggal Ditemui Karen Pooroe, Anak Tak Patah Tulang & Pendarahan Meski Jatuh dari Lantai 6

Baca: Menaker: Kemnaker Siap Kelola BLK Riau

"Kementerian Kesehatan sudah melakukan observasi selama 14 hari dan tidak ada satupun dari mereka yang menunjukkan gejala terinfeksi virus corona," jelas Khofifah.

Meski begitu, Mantan Menteri Sosial ini tetap mengingatkan seluruh masyarakat agar tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Masyarakat diminta tidak menyepelekan jika ada anggota keluarga yang mengalami demam tinggi disertai sesak mafas dan batuk layaknya terinfeksi virus corona.

"Kalau ada anggota keluarga yang panas tinggi, batuk, serta sesak nafas, agar segera melakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat dan melaporkan ke Dinas Kesehatan kabupaten atau kota setempat," kata Khofifah.

Dari 238 orang itu, sembilan di antaranya adalah warga Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan bakal memfasilitasi kepulangan mereka.

"Itu sedang dikoordinasikan sama Dinkes Jabar. Nanti para orang tua diatur sehingga proses kepulangannya mudah-mudahan lancar. Difasilitasi dan kita monitor kalau setelah pulang ada gejala-gejala seperti apa. Kita tetap harus waspada" ucap Emil, sapaan akrabnya di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Jumat.

Kabar baiknya, kata Emil, seluruh warga Jabar yang dipulangkan dari Wuhan, China, dipastikan negatif virus corona.

Ia pun meminta seluruh rumah sakit di Jawa Barat untuk tetap waspada terhadap gejala virus corona.

"Yang penting berita bahagianya mereka negatif dari virus corona, yang penting itu. Setelah itu kita berjuang bersama-sama jangan sampai terdeteksi positif di Indonesia. Makanya di Jabar enam rumah sakit sudah disiapkan, RSHS disiapkan ruang isolasi. Bantu media lawan hoaksnya saja yang bikin meresahkan. Kalau ada pemerintah pasti paling depan memastikan kelancaran," tutur Emil.

Foto satelit menunjukkan Kota Wuhan pada 9 Februari 2020. Tingkat sulfur dioksida (SO2) di Kota Wuhan pada hari itu sangat tinggi, berada di angka 1.350 ug/m3, sementara menurut WHO di konsentrasi SO2 tidak boleh melebihi 500 ug/m3
Foto satelit menunjukkan Kota Wuhan pada 9 Februari 2020. Tingkat sulfur dioksida (SO2) di Kota Wuhan pada hari itu sangat tinggi, berada di angka 1.350 ug/m3, sementara menurut WHO di konsentrasi SO2 tidak boleh melebihi 500 ug/m3 (WINDY.COM VIA DAILYMAIL)
Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan