Senin, 8 September 2025

Banjir di Jakarta

Tiga Gubernur Termasuk Anies Tak Hadir saat Dipanggil DPR, Ini Penjelasan Asisten Deputi

Namun, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Banten Wahidin Halim, tidak hadir

Tribunnews/Jeprima
Warga melintasi banjir yang merendam Jalan Dr Sutomo, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2020) pagi. Hujan lebat yang melanda hampir seluruh kawasan Jakarta membuat sejumlah jalan tergenang dan bahkan beberapa tidak bisa dilalui kendaraan seperti di Jalan Dr Sutomo, arus lalu lintas lumpuh. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi V DPR mengundang tiga gubernur dalam mengatasi penanganan banjir di Jabodetabek.

Namun, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Banten Wahidin Halim, tidak hadir.

Baca: Ketua DPRD DKI Minta Pemprov DKI Bongkar Semua Saluran Air

Asisten Deputi Gubernur bidang Tata Ruang DKI Jakarta Vera Revina Sari mengatakan, agenda Anies saat ini sedang meninjau ke beberapa wilayah yang terdampak banjir dan tidak bisa ditinggalkan.

"Jadi tidak bisa hadir. Kalau kemarin tidak banjir, Insya Allah Pak Anies hadir, karena undangannya sudah agak lama," ujar Fera di komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Namun, Fera tidak menyebut wilayah mana saja yang sedang ditinjau oleh Anies pada hari ini, hingga tidak bisa menghadiri undangan Komisi V.

Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta sudah berjalan mengatasi persoalan banjir dengan mengikuti rencana master yang telah disiapkan pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian PUPR.

"Koordinasi juga berjalan baik Pemprov dan PUPR," ujar Fera.

Dalam rapat kali ini, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beserta Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dan Kepala Basarnas Marsdya Bagus Puruhito, hadir.

Baca: Ridwan Kamil Pose Bareng Cinta Laura di Australia, Fadli Zon: Pulang Urusi Banjir, Bukan Buka Cafe

Sementara tiga gubernur diwakili oleh jajarannya, Anies diwakilkan Asisten Deputi Gubernur bidang Tata Ruang DKI Jakarta Vera Revina Sari, Ridwan diwakilj Sekda Pemprov Jabar Setiawan Wangsaatmaja, dan Wahidin diwakili Sekda Pemprov Banten Al Muktabar.

Ketidakhadiran tiga gubernur tersebut, membuat pimpinan Komisi V DPR memutuskan penundaan rapat dengar pendapat penanganan banjir di Jabodetebek dan diagendakan kembali setelah reses.

Data BPBD DKI soal korban banjir

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta, sebanyak 3.565 jiwa terpaksa mengungsi akibat banjir yang mengepung Jakarta sejak Selasa (25/2/2020) pagi.

"Total pengungsi ada 973 KK (Kepala Keluarga) atau 3.565 jiwa," ucap Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Insaf, Selasa (25/2/2020).

Adapun 40 lokasi pengungsian itu tersebar di lima Kota Administrasi di DKI Jakarta.

Dijelaskan Insaf, pihaknya sampai saat ini bersama Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah mendistribusikan sejumlah bahan pangan dan kebutuhan pokoknya lainnya kepada para pengungsi.

"BPBD DKI bersana Dinsos dan Dinkes telah mendistribusikan bantuan kepada warga yang mengungsi dan mendirikan posko," ujarnya dalam siaran tertulis yang diterima TribunJakarta.com.

Berikut 40 titik pengungsian berdasarkan informasi dari BPBD DKI Jakarta:

1. Masjid Al Muhibin

2. Yayasan Al Hanif RT 03

3. Masjid Al Muhajirin RW 10

4. Mushola Al Istiqomah, TPQ-TKI Rambanee

5. Kantor Kelurahan Kampung Melayu

6. Kantor Pos RW 07

7. Aula Masjid Ittihadul Ikhwan RW 08

8. SKKT

9. Kantor Daihatsu RW 15 dan Aula Kantor Kelurahan Kayu putih

10. Jln. Baru Pulonangka RW 16 dan Masjid Darussalam RW 16

11. Mushola Kelurahan

12. Masjid Al-Muqorobin

13. Aula Kelurahan

14. Masjid Darul Maarif

15. Musholla Miftahul Salam

16. Musholla Istiqomah

17. Mushollah Albarokah

18. Dipo Kontainer PT. Bestindo Central Container Jl. Cakung Cilincing

19. Yayasan Al Wathoniyah 14 Jl. Rorotan 3

20. RPTR Pancarona Jl. Rorotan VI

21. Kantor RW 08

22. Mushola Malaka Bulak

23. Sekretariat RW 01, 02 dan 03
24. Musholla Nurul Bayan

25. Sekolah ZamiZami

26. Posyandu Puji Bakti

27. Masjid Baiturrahim

28. Bengkel RW 012

29. Kantor Kel.Sukapura

30. Rusun Blok A

31. TK Negeri Semper

32. Aula Tje Tje Rahman

33. RPTRA Triputra Persada Hijau

34. Masjid Ad- Da'wah

35. Kantor RW 10

36. Kantor RW 11

37. SKKT RW 05

38. Masjid At Taqwa

39. Apartement Gading Nias

40. Rusunawa Pengadegan

Tanggap darurat di Bekasi

BPBD Kabupaten Bekasi mencatat saat ini mengakibatkan hampir 23 Kecamatan terendam banjir pada Selasa (25/2/2020).

Pemerintah Kabuapten Bekasi pun langsung melakukan rapat bersama kepolisian, TNI, Kepala Bappeda, BPBD, PUPR, BPKD, Kadinsos, Kadinkes, Kadis LH, Inspektur, dan para Camat.

 Banjir Perum Bumi Nasio Indah Bekasi Mencapai 2 Meter, Sebagian Warga Bertahan di Lantai 2

Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja mengatakan bencana banjir telah menerjang hampir sejumlah kecamatan.

Dirinya pun menaikkan status wilayahnya menjadi tanggap darurat.

“Saya dan seluruh jajaran hari ini telah berkumpul untuk merespon banjir yang terjadi kabarnya hampir 23 kecamatan kan," ujar Eka saat dikonfirmasi di Desa Lambang Sari, Kecamatan Tambun Selatan.

Menurutnya, hal ini status dinaikan menjadi tanggap darurat dilakukan agar mereka dapat membantu bantuan kepada seluruh warga kabupaten Bekasi yang merasakan banjir.

Selain itu, upaya ini dilakukan agar bantuan dari pemerintah pusat juga dapat disalurkan dengan cepat serta cukup ke semua kecamatan yang keadaannya terkena banjir.

 Wakil Wali Kota Bekasi Sebut, 4 Proyek Strategis Nasional Ikut jadi Penyebab Banjir di Kota Patriot

Banjir di Jalan Kemang Raya
Banjir di Jalan Kemang Raya (instagram @jakarta.terkini)

"Status tanggap darurat berfungsi agar pemerintah pusat merespon cepat untuk memberikan bantuan, sehingga kami bisa mengupayakan agar warga yang terkena banjir segera diberikan pertolongan," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya pantauan Wartakota, sejumlah wilayah di Kabupaten Bekasi tampak terjadi banjir hingga mencapai ketinggian air 40 sampai 150 sentimeter.

Bahkan, sekolah, masjid hingga perkantoran turut terendam banjir yang mengakibatkan tak adanya aktivitas berlangsung.

Tak hanya itu, listrik juga padam di sekitar lokasi banjir di Kabupaten Bekasi. Sehingga membuat warga yang menjadi korban banjir merasa cemas tak ada pasokan listrik.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan