Senin, 8 September 2025

Virus Corona

Hasil Pemeriksaan 136 Pasien Terkait Virus Corona di Indonesia, Semua Negatif

Pasien ini dirawat di ruang isolasi dan dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan apakah sakitnya itu karena COVID atau bukan.

Editor: Hasanudin Aco
Wartakota/Nur Ichsan
Calon penumpang pesawat di Terminal 1, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, menggunakan masker kesehatan untuk melindungi pernapasannya, Sabtu (1/2/2020). Merebaknya kasus virus Corona, menimbulkan ketakutan di masyarakat, menggunakan masker seperti ini menjadi pilihan warga masyarakat untuk terhindar dari serangan virus Corona maupun lainnya. (Wartakota/Nur Ichsan) 

Dilansir dari Japantoday.com, mencuci tangan dengan sabun terlalu sering juga dapat memiliki efek buruk, mengingat, itu bisa mengikis kulit.

Ilustrasi mencuci tangan dengan sabun.
Ilustrasi mencuci tangan dengan sabun. (benefitsbridge.unitedconcordia.com)

Selain itu, melemahkan kemampuan kulit untuk bekerja sebagai penghalang dan menjaga kelembaban.

Baca: Tamu Hotel Terisolasi di Spanyol Mengeluh Soal Karantina Corona, Nekat Keluar Ruangan Meski Ditegur

Baca: Denmark dan Estonia Mengonfirmasi Kasus Pertama Virus Corona, Seorang Wartawan Terinfeksi

Para ahli menyebut menggunakan pembersih berbasis alkohol secara berlebihan dan mencuci tangan dapat menghilangkan "flora bakteri normal" yang melapisi kulit dan menangkal invasi agen patogen seperti norovirus.

"Tentu saja, perlu untuk mencuci tangan dan menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol untuk mengurangi penularan virus baru, tetapi melakukan sesuatu yang berlebihan itu tidak baik," kata juru bicara produsen produk kimia dan konsumen Jepang Kao Corp.

Di Tokyo, pembersih tangan berbasis alkohol telah terjual habis di apotek dan toko serba ada.

Para pakar kesehatan telah menekankan, langkah-langkah pencegahan terhadap virus corona baru serupa dengan yang melawan influenza dan pilek.

Memang, gelombang influenza telah secara signifikan memudar di Jepang dibandingkan dengan tahun sebelumnya, data pemerintah menunjukkan akhir pekan lalu.

Alkohol, yang dikenal memiliki sifat disinfektan, telah sering digunakan untuk menjaga tangan bebas dari bakteri dan virus.

Namun, pada saat yang sama, desinfeksi dengan alkohol menghilangkan kulit dari minyak dan air dan dapat menyebabkan tangan kasar dilakukan secara berlebihan.

Hand sanitizer
Hand sanitizer (THOUGHT CO)

Selain itu, cuci tangan yang terlalu banyak dengan bahan kimia menimbulkan masalah iritasi kulit.

Ketika fungsi penghalang normal kulit terganggu, ia menjadi lebih rentan terhadap iritasi dan semakin kasar.

"Kulit kering dan rusak bisa menjadi sarang bakteri penyakit dan juga meningkatkan risiko virus memasuki tubuh melalui luka di kulit," kata juru bicara Kao.

Baca: Dampak Virus Corona, Pemerintah Jepang Perpanjang Masa Pelaporan Pajak Hingga 16 April 2020

"Untuk mencegah infeksi, jauh lebih penting untuk mencuci tangan dengan sabun dalam jumlah sedang selama lebih dari 30 detik secara efektif daripada mencuci tangan beberapa kali sehari," katanya.

Selain itu, ia mendesak konsumen untuk dengan kuat menyeka tangan mereka dengan handuk kertas atau handuk bersih setelah mencuci mereka, karena kondisi basah dapat menyebabkan gangguan kulit dan memudahkan agen patogen termasuk virus untuk melekat pada tangan.

Dia menambahkan lotion atau krim yang mengandung bahan pelembab sangat penting untuk menjaga kulit tangan dari pecah-pecah dan memperkuat fungsi penghalang.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan