Virus Corona
Kronologi WNI yang Tertular Virus Corona dari Teman Dekatnya WNA Jepang
Usai peninjauan, Menkes bercerita kronologi pasien yang tertular virus Corona itu bermula dari pertemuan dengan temannya di klub dansa
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Laporan wartawan Tribunnews.com, Mafani Fidesya Hutauruk
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) dokter Terawan Agus Putranto mengunjungi Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta, Senin, (02/03/2020).
Kedatangan Menkes pada pukul 12.35 hingga sekitar pukul 14.00 WIB itu untuk mengecek keberadaan pasien tertular virus Corona.
Baca: Wali Kota Depok: 50 Warga Terindikasi Virus Corona Usai Berinteraksi dengan 2 Warga yang Positif
Usai peninjauan, Menkes bercerita kronologi pasien yang tertular virus Corona itu bermula dari pertemuan dengan temannya di klub dansa.
"Kenanya, karena dia seorang guru dansa, ya dia berdansa dengan itu (warga negara asing dari Jepang) teman dekatnya tanggal 14 Februari," Menkes Terawan Agus Putranto menjelaskan.
Kemudian, Terawan Agus Putranto menjelaskan kembali, pada tanggal (16/02/2020) pasien merasakan ada yang tidak sehat dengan tubuhnya.
"16 Februari dia merasakan batuk-batuk, nggak enak lah batuk-batuk sehingga rawat jalan ke RS," ucapnya.
Kemudian, pada tanggal 26 Februari, pasien mulai memutuskan untuk menjalani perawatan di rumah sakit
"Kemudian pulang masih nggak nyaman, kalo nggak salah tanggal 26 Februari, dia minta untuk dirawat aja lah, wong batuknya nggak hilang-hilang, dan sesak agak demam sedikit," Menkes bercerita.
Menkes melanjutkan, kemudian pasien pada tanggal (28/02/2020) ditelepon oleh teman dansanya atau teman dekatnya tersebut.
Ternyata, menurut penuturan Menkes Terawan, pasien dikabarkan langsung oleh teman dekatnya itu terkait virus Corona yang diderita oleh WNA Jepang tersebut
"Dia di Malaysia dirawat, orang Jepang tadi, positif virus Corona," kata Terawan Agus Putranto.
Kemudian, guru dansa itu memberitahukan kepada dokter yang merawat.
"Meskipun dia udah dirawat sebagai orang dalam pengawasan (ODP) atau menjadi pasien dalam pemantauan (PDP) sehingga temen-temen dokter yang ada di rumah sakit itu sudah menyiapkan diri dengan peralatannya begitu dianggap sebagai pasien dalam pemantauan," ucap Menkes.
Menkes dokter Terawan Agus Putranto mengaku sempat mengira bahwa kabar tersebut diberitahukan oleh kementerian kesehatan di Malaysia.
"Saya kira dari kementerian kesehatan Malaysia ternyata bukan, tapi dari temennya itu sendiri. Kemudian dia menyampaikan informasi ke tim dokter dan perawatnya, akhirnya dilakukan pemindahan ke RSPI Sulianti Saroso," ucap Menkes.
Dua pasien yang merupakan Ibu (64) dan anak perempuannya (31) itu sampai di RSPI Sulianti Saroso pada (01/03/2020).
"Tanggal 1 kita langsung tangani, hasilnya tadi pagi saya diberitahu maka trekingnya sudah jalan waktu dia PDP. Sehingga si cewek ini (31) dan ibunya (64) dua-duanya kita cek di sini," ucapnya.
Baca: Ridwan Kamil Pastikan Rumah dan Lingkungan 2 Warganya yang Terjangkit Bersih dari Virus Corona
Dirinya menegaskan kedua pasien yang sudah mendapatkan penanganan itu dalam kondisi yang sehat.
"Kalau saat ini kondisinya baik dia, kayak kita ini batuk sekali-kali," ucapnya.
Jawa Barat siaga satu virus corona
Status siaga satu ditetapkan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pascaditemukannya dua WNI yang positif terjangkit virus corona.
Adapun, dua warga yang positif terjangkit virus corona adalah warga Depok, Jawa Barat.
"Ya kita posisi siaga satu virus corona di Jabar," ujar Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil di Bogor, Jabar, Senin (2/3/2020).
Ia pun mengimbau masyarakat yang mengalami gejala seperti virus corona untuk segera memeriksakan diri ke rumah sakit rujukan utama di 27 kabupaten dan kota di Jabar.
"Semua rumah sakit di 27 daerah itu rumah sakit utama, saya imbau warga mengalami atau melihat gejala-gejala yang mirip, ya kan susah dibedakan mana flu mana corona, untuk segera mengecek," kata Ridwan.
Ridwan Kamil telah menugaskan tim medis dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung untuk memeriksa serta mengambil sampel warga yang punya gejala corona.
Hal itu untuk memastikan apakah pasien tersebut positif atau negatif terpapar virus corona.
"Nanti tim dari RSHS akan mem-follow up termasuk yang akan mengirim sampel, apakah teridentifikasi positif, negatif, itu akan dilakukan," ucap Ridwan.
Meski demikian, ia mengimbau agar masyarakat tidak panik. Ia memastikan, pemerintah segera menerapkan langkah antisipasi guna menekan gejala penularan.
Ia tetap mengimbau masyarakat agar selalu menjaga kesehatan dan kebugaran fisik untuk meningkatkan imunitas tubuh.
"Jangan lupa saling mendoakan, agar kita dijauhkan dari marabahaya," kata Emil.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat melacak orang-orang yang melakukan kontak fisik dengan dua warga Jabar yang positif terjangkit virus corona.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar Berli Hamdani mengatakan, apabila ada warga yang dipastikan berinteraksi dengan dua pasien tersebut, maka warga tersebut akan dipantau secara intensif selama 14 hari.
• Jangan Coba-coba Melanggar Jadwal, Warga Geram Pelaku Buang Sampah Sembarangan Didoakan Mati
• Satu dari Dua Pelaku Penyelundup Narkoba Sempat Kabur, Polisi Tangkap di Jawa Tengah
• Petugas Kebersihan Pasar yang Ditembak Perampok Toko Emas Kondisinya Berangsur Pulih
"Kalau dipastikan ada kontak dengan pasien tersebut, maka masuk dalam pemantauan selama 14 hari," kata Berli saat dihubungi Kompas.com, Senin (2/3/2020).
Kemudian, apabila timbul gejala yang mirip dengan pasien virus corona, maka oleh tim medis akan langsung dilakukan pengawasan serta pemeriksaan laboratorium.
Hal itu untuk memastikan apakah pasien yang suspect tersebut benar-benar terjangkit virus corona. (Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani)
50 warga di Depok terindikasi virus corona
Selain membenarkan dua warganya positif virus corona, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengungkapkan ada 50 orang terindikasi terinfeksi.
Diduga, ada lebih dari 50 orang yang juga terindikasi corona di Rumah Sakit tersebut lantaran berinteraksi dengan korban.
Baca: Corona Positif Menjangkit 2 WNI, Kenali Gejala dan Cara Pencegahan Virus Corona!
"Yang positif corona ada dua orang, yang terindikasi di atas 50 orang. Yang di atas 50 orang ini yang kontak langsung dengan korban," ujar Idris di Balai Kota Depok, Pancoran Mas, Senin (3/3/2020).
Idris berujar, dari 50 orang lebih tersebut diantaranya merupakan perawat yang ada di rumah sakit.
Saat ini, perawat tersebut pun sudah diistirahatkan dari pekerjaannya sementara.
Terakhir, Idris mengatakan pihaknya tengah berkoordinasi mencari data dan kediamaan 50 orang lebih yang terindikasi virus corona.