Virus Corona
Empat Orang di Pesta Dansa yang Kontak dengan Warga Terjangkit Virus Corona Diisolasi
Saat ini mereka masih dalam pemeriksaan dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction (PCR) dan genome sequencing
Penulis:
Apfia Tioconny Billy
Editor:
Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Pemerintah melakukan penelusuran kepada orang yang-yang yang pernah kontak dengan dua warga Depok, Jawa Barat, yang dinyatakan positif virus corona (Covid-19).
Pertama, kontak tracing dilakukan pada orang-orang yang hadir di pesta dansa di Restoran Amigos Jakarta Satan.
Lokasi tersebut menjadi tempat pertemuan antara satu WNI yang positif corona dengan warga Jepang yang dilaporkan lebih dulu positif corona.
Juru bicara (jubir) untuk penanganan virus corona di Indonesia, Achmad Yurianto menyebutkan sudah ada empat orang yang diperiksa.
Baca: Pejabat Tinggi Iran Meninggal Dunia Akibat Virus Corona
Baca: Siapa yang Rentan Tertular Virus Corona?
Baca: Rempah-rempah yang Diyakini Bisa Cegah Penularan Virus Vorona Menurut Profesor dari Unair
Empat orang tersebut langsung menjalankan isolasi di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
“Kita sudah menemukan empat dan empat empatnya kami isolasi di RSPI Sulianti Saroso,” kata Yurianto di Kemenkes, Jakarta Selatan, Rabu (4/3/2020).
Saat ini mereka masih dalam pemeriksaan dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction (PCR) dan genome sequencing.
“Pemeriksan kita ulang lagi untuk dua kali pemeriksan karena kita ingin memastikan dengan benar apakah positif beneran atau negatif beneran,” ucap Yurianto.
Yurianto menuturkan kontak tracing ini sangat diperlukan karena jika muncul kasus positif corona lainnya maka penelurusan lanjutannya jadi lebih mudah.
“Ini penging tracing kontak karena abis itu akan tracing kontak dia dengn yang lainnya jadi ada sub claster lagi,” ucap Yurianto.
Batasi traveler asing
Anggota Komisi I DPR RI Charles Honoris meminta pemerintah memperluas pembatasan warga negara asing (WNA) masuk ke Indonesia sebagai langkah pencegahan mewabahnya virus corona (Covid-19).
Charles Honoris menilai pemerintah harus melarang traveler atau turis dari tiga negara yang banyak menyumbang kasus virus corona, di antaranya Iran, Korea Selatan, dan Italia.
"Pembatasan ini bisa dimulai dari tiga negara lain dengan penyebaran virus corona tercepat di luar Tiongkok yakni Iran, Korea Selatan khususnya dari wilayah Daegu dan Italia," ujar Charles, dalam keterangannya, Rabu (4/3/2020).
Baca: Tangkal Virus Corona, Pemprov DKI Jakarta Tangguhkan 3 Izin Konser
Baca: Imam Nahrawi Tersinggung Saat Gatot Beberkan Permintaan Uang Saku untuk Naik Haji
Menurutnya pembatasan ini tidak akan mengganggu hubungan Indonesia dengan tiga negara sahabat tersebut. Karena mereka juga sudah melakukan pembatasan perjalanan serupa.
"Semua dilakukan semata-mata demi kerjasama global dalam mengatasi merebaknya virus yang telah menewaskan ribuan orang tersebut," kata dia.
Politikus PDI Perjuangan tersebut juga mengimbau pemerintah memberi perhatian khusus terhadap situasi Iran yang semakin tak kondusif.
Oleh karenanya, kata dia, pembatasan masuk bagi pengunjung yang datang dari Iran dirasa penting. Pemberian visa bagi warga negara Iran juga harus dihentikan untuk sementara.
"Pemerintah sebaiknya menghentikan untuk sementara pemberian visa bagi WN Iran dan larangan masuk bagi orang-orang yang baru berpergian ke Iran," jelas Charles.
"Sebaliknya WNI yang berencana berpergian ke negara-negara dengan sejumlah kasus corona, hendaknya juga menahan diri. Sebaiknya perjalanan dilakukan setelah penyebaran virus corona ini bisa terkendali," tandasnya.