Virus Corona
Pasien Positif Corona Akui Tertekan dengan Pemberitaan yang Masif, Kondisi Keduanya Mulai Stabil
Salah seorang pasien positif virus corona mengaku tertekan masifnya perbincangan atas dirinya, baik di pemberitaan maupun media sosial.
Penulis:
Indah Aprilin Cahyani
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Salah seorang pasien positif virus corona mengaku tertekan masifnya perbincangan atas dirinya, baik di pemberitaan maupun media sosial.
Bahkan pasien tersebut belum tahu dirinya terjangkit corona sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan informasi tersebut ke publik, Senin (2/3/2020) lalu, di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Untuk menghormati privasi pasien corona, identitas narasumber disembunyikan.
"Saya tertekan walau bukan karena sakitnya. (Saya) sampai sekarang baik-baik saja, buktinya bisa teleponan walau masih batuk-batuk kecil," ujar pasien, dikutip Kompas.com.
Baca: Jubir Achmad Yurianto Tegaskan WNI Positif Corona Tetap 2 Orang, 247 Orang dalam Pemantauan
Ia kembali menegaskan kalau dirinya tertekan dengan pemberitaan yang beredar saat ini.
"Saya tertekan karena pemberitaan yang menstigma saya dan anak saya. Kasihan kan, foto-fotonya diekspos kayak gitu. Ini, kan, bikin heboh," kata dia.
Hingga kini, ia bersama anaknya masih menjalani proses isolasi.
Ia mengatakan belum mengetahui sampai kapan akan diisolasi.
Selain itu, ia menyebut perawat dan dokter baru melakukan kunjungan sebanyak dua kali.
Ia hanya diinfus dan tidak diberi obat apa pun untuk diminum.
Meski terkadang masih batuk-batuk kecil, kondisi suhu tubuhnya pun relatif stabil antara 36-37 derajat celsius.
Baca: Industri Pariwisata di Bali Rasakan Dampak Virus Corona, Mulai Ada yang Merumahkan Karyawan
Achmad Yurianto Tegaskan WNI Positif Corona Tetap 2 Orang

Juru Bicara Penanganan Corona, Achmad Yurianto memberikan informasi terkini perkembangan virus corona yang sudah mewabah ke Indonesia.
Yurianto menegaskan yang positif terjangkit Covid-19 itu hanya ada dua orang.
Hal itu berdasarkan data hingga Rabu (4/3/2020) pagi ini.
"Situasi nasional sampai dengan hari ini, kita masih memiliki data yang terkonfirmasi dua orang yang semuanya sedang dirawat di sini (RSPI Sulianti Saroso)," ujar Yurianto dalam jumpa pers di RSPI Sulianti Saroso, Rabu, dikutip Kompas.com.
Yurianto menyebut meski belum ada penambahan jumlah pasien positif corona, tetapi saat ini sudah banyak pasien suspect corona.
Semua pasien suspect corona sudah menjalani pemeriksaan laboratorium.
Baca: 2 Pasien Positif Corona di Depok Justru Tahu dari Jokowi, Pihak Rumah Sakit Jelaskan Alasannya
"Saya berharap dalam waktu sesingkat-singkatnya hasil lab keluar karena spesimen sudah dikirim. Harapan saya hari ini sudah bisa selesai," kata dia.
Selain pasien positif tejangkit virus corona, ada pula warga Jakarta yang diduga terpapar penyakit tersebut.
Hingga Selasa (3/3/2020) malam, ada lima orang yang dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso, DKI Jakarta.
Lima orang ini belum diketahui hasil pemeriksaannya apakah positif corona atau tidak.
Sementara itu, sebanyak 247 orang di wilayah Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang masih dalam pantuan.
Kategori yang masuk pemantauan adalah orang-orang mengalami gejala ringan dan pernah melakukan perjalanan ke negara terjangkit.
Baca: Akhirnya Kena Somasi, Alvi Ananta Penyanyi Lagu Corona & Manajemen Beri Klarifikasi
Mereka dirawat di rumah sakit non-rujukan atau diisolasi di rumah.
Tak hanya itu, ada 36 orang yang diawasi berada di wilayah Jakarta.
Seluruhnya sudah menjalani pemeriksaan laboratorium per kemarin siang.
Hasilnya, dinyatakan 28 orang tidak terinfeksi virus corona.
Kondisi Kediaman Pasien Positif Corona

Dua warga negara Indonesia (WNI) asal Depok, Jawa Barat positif terjangkit virus corona.
Kini, keduanya tengah diisolasi di RSPI Sulianti Saroso.
Tak hanya dilakukan penanganan pada kedua pasien, melainkan juga kediamannya di Depok.
Kapolsek Sukmajaya AKP Ibrahim mengatakan rumah pasien positif virus corona di Depok telah disterilkan dengan memasang garis polisi.
Ibrahim menyebut dalam radius 20 meter, garis polisi mengepung rumah tersebut
Menurutnya, jarak tersebut dianggap aman dari penyebaran virus corona.
Namun, belum dapat dipastikan apakah di dalam rumah itu ada virus corona atau tidak.
Baca: Jokowi Tak Ingin Masyarakat Panik akan Virus Corona, Mahfud MD: Pemda Jangan Mendramatisir
Tetapi upaya saat ini merupakan langkah jaga-jaga.
“Kami pasang police line sekadar pengamanan jangan sampai melewati karena informasi dari Dinkes ada yang mengamankan asisten rumah tangga,” kata AKP Ibrahim, Senin petang, dikutip Kompas.com.
“Ini posisinya 20 meter dari posisi terakhir di mana pasien berada. Menurut aturan Dinkes, kita harus berada di luar radius 20 meter itu," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani) (Kompas.com/Dani Prabowo/Vitorio Mantalean)