Virus Corona
Kini Mulai Membaik, 2 Pasien Corona Awalnya Sengaja Tak Diberi Tahu Kondisi Mereka Sebenarnya
Sebelum Presiden Jokowi mengumumkan mereka terinfeksi virus corona, kedua pasien yang berasal dari Depok itu ternyata tidak tahu jika mereka tertular.
Editor:
Dewi Agustina
Tujuannya agar tidak terjadi penularan kepada pasien lain.
Mereka yang berada di sana tidak bisa dijenguk oleh keluarga ataupun kerabat.
Meski begitu mereka dapat berkomunikasi dengan keluarga melalui sambungan telepon atau aplikasi seperti WhatsApp.
Petugas yang masuk dalam ruang isolasi juga harus menggunakan pakaian alat pelindung diri atau berpakaian hazmat.

Pos Pemantauan
Selain 9 pasien yang diisolasi, RSPI Sulianti Saroso mencatat ada 451 orang yang sudah mendatangi Pos Pemantauan Corona di rumah sakit tersebut. Ke-451 orang itu terdiri dari warga Indonesia dan warga asing.
"Terakhir dari data, sebanyak 451 orang sejak tanggal 2 Januari kalau tidak salah. Jadi begitu WHO mengumumkan global, kita langsung buka (Pos Pemantauan). Karena RS ini RS rujukan nasional tidak hanya melayani diisolasi," kata Mohammad Syahril.
Salah satu dokter yang merawat pasien isolasi, dr Pompini Agustina, mengatakan tujuan mereka yang datang umumnya berkonsultasi.
Baca: Dampak Virus Corona, Arab Saudi Larang Warganya Umrah
Baca: Bu Kepsek di Aceh Digerebek Selingkuh dengan Wakil Kepsek di Hotel
Mereka juga mencari informasi tentang upaya pencegahan virus corona.
"Kalau ke Pos Pemantauan kan tidak semua orang yang datang untuk berobat. Pos pemantauan itu fungsinya adalah satu fungsi utama memberi edukasi informasi terkait Covid, terutama lagi bagaimana pencegahan. Sebenarnya utama kita harus dengungkan adalah sebenarnya ini bisa dicegah dengan perilaku hidup bersih dan sehat seperti itu," ujarnya.
Namun, menurut Pompini, kriteria prioritas untuk datang ke pos pemantauan adalah yang pernah kontak langsung dengan pengidap corona atau melakukan perjalanan ke luar negeri.

Jika tidak, masyarakat menurutnya bisa memeriksa kesehatan melalui medical check-up (MCU).
"Kami mempunyai kriteria sehingga tidak perlu semua berbondong-bondong ingin diperiksa. Jadi diharapkan kalau masyarakat yang baru bepergian negara terjangkit dan memiliki gejala itu yang harus memeriksa kan diri itu. Kalau kita nggak ada riwayat dari negara terjangkit, tidak ada riwayat kontak, kalau mau melakukan pemeriksaan medical check-up rutin seperti itu," tuturnya.(tribun network/igm/dod/kps)