Selasa, 30 September 2025

Virus Corona

Pemerintah Indonesia Hanya Andalkan Health Alert Card Untuk Antisipasi Imported Case Virus Corona

Achmad Yurianto mengatakan pihaknya menggunakan health alert card untuk mengantisipasi pasien virus corona dari luar negeri.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com
Juru bicara (jubir) pemerintah untuk penanganan virus corona (Covid-19) Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (9/3/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Wabah Virus Corona, Achmad Yurianto mengatakan pihaknya menggunakan health alert card untuk mengantisipasi pasien virus corona dari luar negeri.

Pernyataan Achmad Yurianto tersebut merespon banyaknya kasus virus corona di Indonesia berasal dari luar negeri (imported case).

Dari 34 kasus positif virus corona di Indonesia, 20 di antaranya merupakan imported case atau tertular saat berada di luar negeri dan baru terdeteksi di Indonesia.

Baca: Pasien Positif Corona di Indonesia Bertambah 7 Orang, Achmad Yurianto: Seluruhnya Imported Case

"Dia merasa dari luar negeri dan berasal dari daerah yang infeksinya cukup tinggi dan dia menerima health alert card maka ketika dia mulai merasakan tidak enak (badan) dia mendatangi beberapa rumah sakit dan kemudian menunjukkan kartu itu. Ini lah yang menjadi upaya deteksi kita," ujar Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Menurutnya thermal scan yang dipasang di bandara tidak bisa mendeteksi langsung orang yang terinfeksi virus corona.

Thermal scan hanya memantau suhu tubuh di pintu kedatangan bandara.

Baca: Virus Corona Tak Ganggu Agenda Garuda Select di Inggris

Sementara mereka yang terinfeksi belum menunjukkan gejala terinfeksi virus seperti demam dan lainnya.

"Kondisi penyakit yang kalau kita lihat sebagian besar adalah ringan sedang maka dia masuk dalam kondisi tidak panas terlalu tinggi dan tidak akan terdetect oleh thermal scan. Ini semuanya terdetect dengan health alert card," katanya.

Selain itu, meskipun banyak kasus positif corona di Indonesia merupakan imported case, pemerintah belum punya rencana menutup akses masuk ke Indonesia atau menambah negara yang dibatasi kunjungannya ke Indoensia.

Baca: Satu Pasien Virus Corona Belum Mau Pulang Meskipun Sudah Dinyatakan Sembuh, Ini Alasannya

"Belum, daftar negaranya masih seperti yang disampaikan oleh Kemenlu," katanya.

Dikutip dari Kompas.Com Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno-Hatta, Anas Ma'ruf, mengungkapkan, HAC merupakan kartu yang berfungsi sebagai media penyuluhan (komunikasi, informasi, dan edukasi) bagi pelaku perjalanan atau kru pesawat.

"HAC sebagai media penyuluhan bagi pelaku perjalanan atau kru pesawat, karena di dalam kartu ada penjelasan tentang penyakit Covid-19 yang dapat dibaca," ujar Anas saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/3/2020).

Menurut dia, HAC juga berfungsi sebagai bukti bahwa calon penumpang sudah dilakukan screening di bandara.

"Dengan adanya HAC dapat menjadi tindakan kewaspadaan diri karena berisi riwayat perjalanan, kewaspadaan bagi petugas kesehatan, dan bentuk komunikasi kewaspadaan pintu masuk negara dan wilayah," ujar dia.

Diketahui, ada dua jenis HAC, yakni HAC yang dibawa petugas bandara dan HAC yang dibawa penumpang.

Untuk HAC yang dibawa petugas bandara berisi identitas (nama, umur, jenis kelamin, kebangsaan, nomor paspor, dan lainnya), keterangan penerbangan, riwayat negara yang dikunjungi dalam 14 hari terakhir, dan pernyataan kondisi kesehatan saat ini.

Kemudian, untuk HAC yang disimpan penumpang berisi data yang sama dengan HAC yang disimpan petugas, informasi penyakit yang sedang diwaspadai, pesan kepada pelaku perjalanan, dan pesan kepada dokter atau petugas kesehatan.

Anas mengungkapkan, pemeriksaan kesehatan terhadap awak, personel, dan penumpang yang terjangkit dan/atau terpapar (berdasarkan deklarasi kesehatan pada saat kedatangan) memiliki penanganan yang berbeda.

Jika hasilnya terjangkit, maka dilakukan tindakan karantina kesehatan sesuai indikasi.

Namun, apabila terpapar, imbuhnya akan dilakukan tindakan sesuai dengan prosedur penanggulangan kasus.

"Kemudian, jika tidak terjangkit dan/atau tidak terpapar, dapat melanjutkan perjalanannya dan diberikan kartu HAC," kata dia.

Jumlah kasus virus corona bertambah

Jumlah kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia semakin bertambah.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, mengatakan ada tujuh kasus baru Covid-19 pada Rabu (11/3/2020).

Berdasarkan apa yang disampaikan Yuri, jumlah kasus meningkat menjadi 34 hingga Rabu sore.

"Hari ini ada penambahan sejumlah tujuh pasien," ungkap Yuri di Istana Kepresidenan, dilansir Kompas.com.

Berikut ini rincian pasien baru positif corona:

Baca: Situs KawalCOVID.id Bantu Pantau Informasi Virus Corona di Indonesia Agar Tak Termakan Hoaks

Baca: Pemerintah Tidak akan Buka Identitas Pasien WNA Positif Virus Corona yang Meninggal

- Pasien 28: Laki-laki 37 tahun. Kondisinya sakit ringan sedang. Imported case (tertular di luar negeri)

- Pasien 29: Laki-laki 51 tahun, tampak sakit sedang, tidak sesak, imported case.

- Pasien 30: Laki-laki 84 tahun, tampak sakit sedang. Imported case.

- Pasien 31: Perempuan usia 48 tahun, tampak sakit ringan sedang, imported case.

- Pasien 32: Laki-laki 45 tahun, kondisi sakit ringan sedang, imported case.

- Pasien 33: Laki-laki 29 tahun tampak sakit ringan sedang, imported case.

- Pasien 34: Laki-laki 42 tahun, tampak sakit ringan sedang, imported case.

Sementara itu, pada Rabu dini hari, satu pasien corona dinyatakan meninggal.

Dikutip dari Kompas.com, pasien 25 yang meninggal merupakan warga negara asing (WNA) berusia 53 tahun.

"Tadi malam pukul 02.00 WIB lewat sedikit, pasien identitas nomor 25 meninggal dunia," kata Yuri, Rabu.

Baca: Akibat Virus Corona, Harga Tiket Pesawat ke Korea Selatan Turun Drastis Jadi Rp 149 Ribuan

Baca: Pulang dari Jerman, Jenderal Militer Polandia Positif Virus Corona

Lebih lanjut, Yuri menerangkan, pasien 25 sudah dalam kondisi sakit berat saat masuk ke rumah sakit.

Ia mengidap penyakit diabetes, hipertensi, dan paru obstruksi menahun, sebelum dinyatakan positif Covid-19.

"Pasien ini memang masuk ke rumah sakit sudah dalam keadaan sakit berat karena memang ada faktor penyakit yang mendahuluinya," ungkap Yuri.

"Sekarang sedang dalam proses untuk mengirimkan kembali jenazah ke negaranya dan selama perawatan didampingi oleh suaminya," imbuhnya.

Dari total 34 kasus virus corona, dua diantaranya sudah dinyatakan negatif dan diperbolehkan pulang.

Yuri mengungkapkan, pasien 06 dan pasien 14 sudah dinyatakan sembuh.

"Sudah sembuh," kata Yuri, Rabu, mengutip Kompas.com.

"Ini sudah dua kali diperiksa negatif," tegasnya.

Imbauan untuk pasien sembuh

Terkait dua pasien corona yang dinyatakan sembuh, Yuri mengimbau mereka agar mengisolasi diri di dalam rumah selama 14 hari ke depan.

Baca: Pasien Positif Virus Corona Meninggal, Politikus PPP: Ini Menjadi Warning bagi Pemerintah

Baca: Takut Terinfeksi Virus Corona, Supermodel Naomi Campbell Kenakan Jas Hazmat dan Masker di Bandara

Tim medis sebelumnya telah memberi edukasi keduanya sebelum pulang ke rumah masing-masing.

"Kita sekarang sedang mengedukasi mereka untuk persiapan pulang dengan melaksanakan self isolated," kata Yuri, Rabu, dikutip dari Kompas.com.

"Artinya dia harus melakukan isolasi diri di lingkungan keluarganya," jelasnya.

Yuri menambahkan, kedua pasien juga diimbau untuk menggunakan masker selama berada di rumah.

Selain itu, pasien juga diminta menghindari kontak dekat dengan anggota keluarga.

Pasien yang telah sembuh ini juga diminta tak menggunakan alat makan yang sama dengan keluarga di rumah.

Ia berujar, mereka juga diharapkan bisa mengurangi kegiatan di luar rumah dan bertemu dengan orang lain.

"Meskipun sudah negatif masih kita harapkan mereka berhati-hati," jelasnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Nuryanti, Kompas.com/Ihsanuddin)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan