Rabu, 13 Agustus 2025

Virus Corona

Bantah Anies, Fadjroel Sebut Pemerintah Tak Lambat Hadapi Corona

Jubir Presiden Fadjroel Rachman mengklaim bahwa pemerintah tidak lambat dalam menghadapi penyebaran virus corona. Bantah Anies Baswedan.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Tiara Shelavie
YouTube Najwa Shihab
Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman mengklaim bahwa pemerintah tidak lambat dalam menghadapi penyebaran virus corona. Pernyataan Fadjroel menyusul pendapat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang ingin pemerintah daerah bisa menangani virus corona lantaran proses ke pemerintah pusat baginya terlalu lama. 

Yurianto Jelaskan Syarat untuk Pemda

Yurianto menyebut pemerintah bisa saja melakukan desentralisasi sehingga daerah bisa ikut menangani kasus virus corona.

Namun ada standar mutlak yang harus dipenuhi oleh daerah.

Ia menekankan pemeriksaan virus corona tidak bisa asal seperti cek darah biasa.

"Kalau pemeriksaan tidak ada masalah. Tetapi harus ada persyaratan mutlak, bahwa ini harus biosecurity level 2 untuk pemeriksaan virus," ujar Yurianto.

"Jika persyaratan ini dipenuhi, tidak ada masalah, karena ini pemeriksaan virus tidak sama dengan memeriksa laboratorium darah dan lain sebagainya," sambungnya.

Yurianto menambahkan, sebenarnya pemerintah pusat sudah tahu daerah mana saja yang berkapasitas untuk memeriksa virus corona.

"Oleh karena itu kita memiliki jejaring dalam kaitan pemeriksaan virus," kata Yurianto.

"Pusat tahu kok daerah yang memiliki kapasitas atau institusi yang memiliki kapasitas itu," sambungnya.

Untuk mendukung kapasitas yang sudah ada di daerah, pemerintah pusat tengah mempersiapkan balai di 10 kota.

"Oleh karena itu, ini yang kemudian akan kita siapkan di minggu ini ada 10 Balai Besar Teknologi Kesehatan Lingkungan yang tersebar di 10 kota di Indonesia," paparnya.

Nantinya, balai tersebut mampu untuk mendeteksi ada tidaknya virus corona dalam tubuh pasien.

Meski demikian, penanganan pasien yang terinfeksi belum sepenuhnya bisa dilakukan di daerah.

"Sudah masuk dalam persiapan. Dan kita sudah mendatangkan 10.000 kit untuk tes PCR, tetapi tidak untuk genome sequencing," jelas Yurianto.

"PCR adalah screening awal untuk memeriksa, kalau positif, akan diperiksa dengan genome sequencing," tambahnya.

Berikut video lengkapnya:

(Tribunnews.com/ Ifa Nabila)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan