Minggu, 17 Agustus 2025

Virus Corona

Pasien Meninggal Tak Bisa Menularkan Virus Corona

Direktur RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril, memastikan virus corona tidak bisa disebarkan melalui orang yang sudah meninggal

Vincentius Jyestha
Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso dr. Mohammad Syahril 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Mohammad Syahril, memastikan virus corona tidak bisa disebarkan melalui orang yang sudah meninggal.

Menurut Mohammad Syahril, virus tersebut akan mati ketika manusia yang menjadi inangnya meninggal.

"Tidak akan menular dari pasien yang sudah meninggal. Aman. Mati semua virusnya," kata Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Rabu (11/3/2020).

Syahril juga menyebut pasien positif corona yang meninggal di rumah sakit bisa dipulangkan karena sudah tidak ada virusnya.

Namun, ia tidak menjelaskan, apakah jenazah pasien tersebut perlu dibungkus plastik atau tidak.

"Nantilah," ujarnya.

Hingga Rabu (11/3/2020), jumlah kasus positif corona di Indonesia sudah mencapai 34 pasien.

Angka itu bertambah tujuh kasus dari hari sebelumnya yang berjumlah 27 pasien.

Dari 34 pasien positif corona tersebut, satu pasien meninggal dunia.

Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto, menyebut tujuh kasus baru virus corona merupakan kasus impor alias imported case.

Baca: KRONOLOGI Siswi SMK Dilecehkan Pria Berjaket Ojol: Modus Tanya Alamat hingga Diduga Beraksi 2 Kali

Baca: Positif Mengidap Corona COVID-19, Bek Juventus Daniele Rugani Jelaskan Kondisinya Terkini

"Hari ini ada penambahan tujuh pasien dengan kondisi rata-rata tampak sakit ringan-sedang, kecuali nomor 30 dan nomor 29 tampak sakitnya sedang. Semuanya adalah imported case," ucap Yuri di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Sementara kasus kematian pertama virus corona di Indonesia menurut Yurianto terjadi pada seorang WNA perempuan berusia 53 tahun yang disebut sebagai kasus 25.

Yurianto mengatakan, pasien yang meninggal memang memiliki penyakit penyerta (komorbid) berupa diabetes hingga hipertensi.

"Pasien ini masuk di rumah sakit sudah dalam kondisi sakit berat karena ada faktor penyakit yang mendahului, diabetes, hipertensi, paru obstruksi menahun," tutur Yuri.

Yuri mengatakan, virus corona memperburuk sistem imunitas tubuh manusia sehingga berpengaruh pada penyakit yang lebih dulu diidap pasien.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan