Rabu, 27 Agustus 2025

Virus Corona

Sebaran Virus Corona Kian Masif, DPR Minta Pemerinah Pertimbangkan Siswa Belajar di Rumah

Komisi X DPR RI mendesak pemerintah meliburkan seluruh aktivitas belajar mengajar di sekolah maupun kampus saat sebaran virus corona makin masif.

Tribunnews/JEPRIMA
Sejumlah siswa mengenakan masker saat mengikuti pelajaran di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sunter Agung 09, Jakarta Utara, Rabu (4/3/2020). Seluruh siswa SDN Sunter Agung 09 dihimbau mengenakan masker oleh pihak kepala sekolah karena penyebaran virus corona sekaligus mengurangi resiko tertular. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Komisi X DPR RI mendesak pemerintah segera meliburkan seluruh aktivitas belajar mengajar di sekolah maupun kampus-kampus di tengah kian masifnya sebaran virus corona (Covid-19) di Indonesia.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda, kepada Tribunnews.com, Jumat (13/3/2020).

“Kami menilai kondisi ini sudah mengkhawatirkan. Ekskalasi penyebaran Covid-19 kian massif dari hari ke hari. Agar tidak terjadi kondisi seperti di Italia, Iran, dan Korea Selatan, kami mendesak agar semua aktivitas sekolah diliburkan untuk sementara waktu hingga situasi penyebaran virus meredah,” ujar politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Tercatat hingga Jumat sore (13/3/2020) pukul 18.00 WIB, jumlah positif virus corona mencapai 69 orang.

Dua di antaranya masih berusia di bawah lima tahun (balita).

Sedangkan korban meninggal akibat virus mematikan tersebut sudah empat orang.

Baca: Langkah UI Minimalkan Penyebaran Corona, Mahasiswa Diminta Tinggalkan Indekos, Kuliah Jarak Jauh

Baca: Ingat Model Korea Viral Pose dengan Kursi Kondangan Wonogiri Sekar Tanjung Kismantoro? Ini Kabarnya!

Tenaga medis melakukan Simulasi Kesiapsiagaan Penanganan Virus Corona (Covid-19), di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), Jalan KH Wahid Hasyim (Kopo), Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/3/2020). Simulasi tersebut sebagai langkah kesiapsiagaan Kota Bandung untuk mengatasi penyebaran wabah virus corona. Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Tenaga medis melakukan Simulasi Kesiapsiagaan Penanganan Virus Corona (Covid-19), di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), Jalan KH Wahid Hasyim (Kopo), Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/3/2020). Simulasi tersebut sebagai langkah kesiapsiagaan Kota Bandung untuk mengatasi penyebaran wabah virus corona. Tribun Jabar/Gani Kurniawan (Tribun Jabar/Gani Kurniawan)

Politikus PKB tersebut mengarisbawahi persebaran Covid-19 yang sudah menyentuh balita.

Menurut dia, kondisi tersebut menegaskan, jika ancaman Covid-19 benar-benar nyata dan harus ada tindakan ekstrim utamanya untuk menyelamatkan anak-anak peserta didik di tanah air.

Apalagi mengingat pola penyebaran Covid-19 di tanah air kian random.

Dia mencontohkan ada beberapa kasus positif corona, tidak diketahui mereka terjangkit di mana dan oleh siapa.

Apalagi, lanjut dia, ada informasi jika ada pasien positif corona yang melarikan diri dari proses isolasi.

“Kami sangat khawatir dengan pola persebaran yang tidak terindentifikasi ini. Jika wabah ini sampai ke pusat-pusat kegiatan belajar mengajar maka dampaknya akan sangat fatal,” katanya.

Di sisi lain, Huda mengkritisi terkait protokol pencegahan Covid-19 di pusat-pusat Pendidikan.

Menurutnya Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan lima belas poin protokol penyebaran Covid-19 di sekolah-sekolah.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan