Virus Corona
Cegah Virus Corona, KAI Lakukan Penyemprotan Disinfektan Pada Kereta Api Jarak Jauh
PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan penyemprotan pada kereta api (KA) jarak jauh baik sesudah ataupun sebelum beroperasi.
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan penyemprotan pada kereta api (KA) jarak jauh baik sesudah ataupun sebelum beroperasi.
Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa, mengatakan hal tersebut dilakukan dalam rangka memberikan rasa nyaman dan aman bagi para penumpang kereta api di tengah mewabahnyavirus corona atau Covid-19.
"Setiap kereta api yang baru selesai beroperasi akan langsung menuju area stabling dan dilakukan pencucian dan penyemprotan disinfektan," kata Eva Chairunisa di Stasiun Pasar Senen, Minggu (15/3/2020).
Baca: Salam Corona Dengan Saling Tempel Siku Dinilai Masih Bahaya, Simak Cara Salaman Dirjen WHO
Ia menambahkan, stabling pencucian kereta api jarak jauh dilakukan di Stasiun Pasar Senen, Daerah operasi Jakarta Gudang, Tanah Abang.
"Sedangkan untuk KA Lokal pencucian dilakukan di Stasiun Sukabumi, Cikampek, Tanjung Priok, Merak, dan Rangkasbitung," ujar Eva.
Lanjut Eva, pencucian terbagi menjadi dua yaitu eksterior dan interior.
Baca: Profil Budi Karya Sumadi, Menteri Perhubungan yang Positif Terinfeksi Corona sebagai Pasien ke-76
Untuk interior tahapannya adalah sweeping dasting atau menyapu lantai dan menyeka debu-debu yang ada di bagian interior.

"Kemudian pekerjaan bagian eksterior tahapannya adalah wall cleaning atau pencucian bagian luar kereta api, dan swizzy glass," kata Eva.
"Setiap pencucian kereta dilakukan oleh 16 petugas dengan memakan waktu sekitar 2 jam dan saat melakukan pencucian dan penyemprotan disinfektan pada kereta, setiap petugas wajib menggunakan perlengkapan dinas sesuai SOP," lanjutnya.
Menurut Eva, tindakan yang dilakukan PT KAI ini merupakan komitmen dalam hal melakukan pencegahan penyebaran virus corona di area stasiun dan pada KA.
Tak menaikan penumpang bersuhu badan 38 derajat
PT Kereta Api (KAI) Daop 1 Jakarta, melakukan langkah preventif dalam rangka mencegah penyebaran virus corona (COVID-19).
Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa, mengatakan pihaknya akan melarang calon penumpang yang memiliki suhu badan lebih dari 38 derajat melakukan perjalanan dengan kereta api.
"Langkah ini tentunya untuk mencegah ataupun mengantisipasi kemungkinan terburuk dari penyebaran virus ini. Pengecekan suhu pun dilakukan saat melakukan boarding, sehingga dapat langsung mendapat penanganan," kata Eva Chairunisa di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Minggu (15/3/2020).
Baca: UPDATE Virus Corona: Pasien Positif 117 Orang, Jokowi Minta Kepala Daerah Tentukan Statusnya
KAI pun akan mengembalikan seluruh biaya pemesanan tiket kepada penumpang yang dilarang melakukan perjalanan dengan kereta api karena suhu badannya lebih dari 38 derajat.

"Kami melarang calon penumpang untuk melakukan perjalanan karena aspek keselamatan, dan para calon penumpang yang dilarang akan dikembalikan bea pemesan tiketnya secara penuh," ujar Eva.
Baca: Sempat Didemo Warga, Pemerintah Perancis Akhirnya Lakukan Lockdown
Eva pun mengatakan pihaknya pernah mendapati calon penumpang kereta api yang memiliki suhu badan lebih dari 38 derajat.
"Kami pernah jumpai di Stasiun Gambir, penumpang memiliki suhu badan lebih dari 38 derajat dan kemudian dilarang melakukan perjalanan dan dialihkan ke pos kesehatan stasiun untuk diperiksa," kata Eva.
Pasien Positif Virus Corona di Indonesia Kini 117 Orang
Juru bicara penanganan virus corona Achmad Yurianto kembali mengumumkan adanya tambahan pasien positif Covid-19.
"Kita mendapatkan 21 kasus baru, di mana 19 di Jakarta dan 2 di Jawa Tengah," kata Yurianto di Kantor Kepresidenan, Jakarta Pusat, Minggu (15/3/2020).
Yuri menambahkan kasus positif yang di Jakarta merupakan pengembangan dari kasus-kasus sebelumnya.
Itu berarti, total kasus postif virus corona di Indonesia bertambah menjadi 117 orang.
Baca: Kenakan Kerudung Abu-abu dan Terisak, Intan RJ Ungkap Penyebab Kematian sang Suami: Doakan Juga
Baca: Kehabisan Stok Hand Sanitizer? Bisa Dibuat Sendiri di Rumah, Ini Caranya
Namun, Yuri tidak memberikan detail atau rincian soal 21 pasien tambaha itu. Dia hanya mengatakan bahwa ke-21 kasus tersebut merupakan data pada Sabtu (14/3/2020) sore.
"Per hari ini, dari laboratorium yang saya terima sore belum. Kita memaklumi karena spesimen dari luar Jakarta itu kan kira-kira kalau pesawat baru sampai di sini pagi tadi ya, penerbangan pertama masuk itu kan pagi, mengalir terus sampai dengan siang. Nah ini baru dibawa ke Litbangkes, untuk kemudian dilakukan pemeriksaan," tambahnya.
Yuri bakal menyampaikan ke rumah sakit terkait info terbaru ini, untuk kemudian dokter yang menangani pasien covid -19 memberikan informasi lanjutan ke pasien atau kasus positif.
"Kenapa dia diisolasi dan sebagainya, ini adalah hak pasien pertama. Kemudian yang kedua, dokternya juga harus menyampaikan ke dinas kesehatan setempat. Ini penting dalam konteks kepentingan tracing seperti yang kita pahami bersama ini," pungkas Yuri.