Virus Corona
Salam Corona Dengan Saling Tempel Siku Dinilai Masih Bahaya, Simak Cara Salaman Dirjen WHO
Salam Corona adalah cara bersalaman dengan menempelkan siku atau lengan tangan dua orang yang bertemu.
Editor:
Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah cara dilakukan dalam rangka mencegah penyebaran virus corona, mulai dari menerapkan gaya hidup sehat, memperbanyak mencuci tangan, memakai masker, dan lainnya termasuk mengurangi kontak fisik dengan orang lain.
Baru-baru ini para pejabat di lingkungan Istana Kepresidenan mulai memperkenalkan 'Salam Corona'.
Salam Corona adalah cara bersalaman dengan menempelkan siku atau lengan tangan dua orang yang bertemu.
Salam Corona untuk mencegah penyebaran Virus Corona ini berbeda dengan kebiasaan salam yang lazim berlaku di Indonesia yakni dengan berjabat tangan.
Baca: Antisipasi Virus Corona, Apa sebaiknya Dilakukan Bila Demam dan Batuk?
Kepala Staf Staf Kepresidenan Moeldoko menganggap bagus Salam Corona dilakukan di Istana atau sejumlah tempat.
Sejumlah pejabat mulai dari Wapres KH Maruf Amin, mantan Wapres Jusuf Kalla, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri BUMN Erick Thohir dan Kepala BNPB Doni Monardo pun sudah mempraktikkan Salam Corona tersebut.
Tetapi, Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal World Health Organization (WHO), memilih cara lain dalam bersalaman.
Baca: Anies Baswedan Ubah Jadwal Operasional Transjakarta, MRT, dan LRT Guna Cegah Penyebaran Corona
Tedros memilih bersalaman dengan cara menempelkan tangan di dadanya daripada saling menempelkan siku atau lengan tangan dengan orang lain.
Artinya, cara salaman WHO sebaiknya tidak bersentuhan langsung karena masih berpotensi terjadinya penularan atau penyebaran Virus Corona atau COVID-19.
"Selama # COVID19, saya memilih untuk hand-on-heart daripada hand shake," ujar Tedros dalam cuitan di akun twitternya.
Tedros pun menunjukkan foto saat dirinya bersalaman dengan Presiden Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Gianni Infantino .
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menunjukkan cara bersalaman yang benar dengan Presiden FIFA Gianni Infantino dengan menempelkan tangan di dada.
Baca: Kok Bisa Korea Selatan Berhasil Turunkan Kasus Virus Corona Tanpa Lockdown?
Cara bersalaman 'hand-on-heart' itu dinilai lebih bisa mencegah penyebaran Virus Corona daripada Salam Corona dengan menempelkan siku dan lengan. (@Tedros Adhanom Ghebreyesus)
Cara salaman yang ditunjukkan Tedros Adhanom Ghebreyesus dan Gianni Infantino itu kemudian diretweet oleh mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo dengan memberikan komentar tambahan.
Roy Suryo mengingatkan para pejabat Indonesia supaya belajar terlebih dahulu sebelum memperkenalkan 'Salam Corona' kepada publik.