Virus Corona
Virus Corona Mewabah, KPK Pastikan Pemberantasan Korupsi Jalan Terus
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan kegiatan pemberantasan korupsi tetap berjalan di tengah mewabahnya virus corona atau Covid-19.
Penulis:
Ilham Rian Pratama
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan kegiatan pemberantasan korupsi tetap berjalan di tengah mewabahnya virus corona atau Covid-19.
Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan lembaganya memang melakukan penyesuaian pengaturan kerja termasuk menerapkan kebijakan working from home (WFH).
"Kendati demikian, pelaksanaan tugas penegakan hukum, penyelidikan, penyidikan, penuntutan dan eksekusi perkara tetap dilakukan berdasarkan prioritas," ujar Firli lewat keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Selasa (17/3/2020).
Baca: KPU RI Tegaskan Tahapan Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 Masih Sesuai Jadwal
Baca: Bawaslu: Penundaan Pilkada Tergantung DPR dan Presiden
Baca: Tim Peneliti FK UI dan IPB Temukan Senyawa Buah yang Berpotensi sebagai Penangkal Virus Corona
Kata Firli, pihaknya juga secara khusus menaruh perhatian pada penggunaan anggaran penanggulangan bencana wabah virus corona.
Alasannya, pelaku korupsi tidak mengenal musim bencana meskipun ancaman pidana lebih berat.
"Pengawasan yang dilakukan oleh KPK bertujuan agar pemerintah pusat dan daerah dapat menggunakan anggaran secara efektif dan bebas dari penyelewengan. Jangan sampai anggaran bencana di korupsi oknum yang tidak punya empati," kata Firli.
172 kasus virus corona
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto melaporkan peningkatan jumlah kasus terinfeksi virus corona (Covid-19) menjadi 172 orang, Selasa (17/3/2020).
Kasus terbanyak berada di Provinsi DKI Jakarta.
"Penambahan terbanyak adalah dari provinsi DKI Jakarta," ujar Achmad Yurianto dalam keterangan persnya di Kantor BNPB, Jakarta, Selasa (17/3/2020).
Baca: Wabah Corona Meluas, Ikatan Motor Indonesia Hentikan Semua Aktivitas Balap
Setelah DKI Jakarta, kata dia, penambahan terbanyak berasal dari Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kepulauan Riau.
"Kemudian dari Provinsi Jawa Timur, kemudian Jawa Tengah, dan dari Provinsi Kepulauan Riau," jelasnya.
Hingga hari ini, ia menjelaskan, jumlah korban meninggal masih tetap lima orang.
Sebelumnya, Achmad Yurianto mengumumkan ada penambahan 17 pasien positif COVID-19 pada Senin (16/3/2020).
Baca: Ada 2.300 Spesimen Corona, Pemerintah Tambah 10.000 Kit Pemeriksaan