Jumat, 5 September 2025

Virus Corona

Rapid Test Tidak Dapat Dilakukan kepada Semua Orang, Ada Pedoman dari WHO

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, dr Mohammad Syahril berpandangan tes swab tidak dapat dilakukan kepada semua orang.

Reza Deni/Tribunnews.com
Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Mohammad Syahril (batik cokelat) saat konpers di RSPI SS, Jakarta Utara, Jumat (13/3/2020) 

"Hanya masalahnya bahwa yang diperiksa immunoglobulin-nya maka kita butuh reaksi immunoglobulin dari seseorang yang terinfeksi paling tidak seminggu karena kalau belum seminggu terinfeksi atau terinfeksi kurang dari seminggu pembacaan immunoglobulin-nya akan menampilkan gambaran negatif," ucap Yuri.

Baca: 18 Istilah Penting Soal Virus Corona, Apa Itu Social Distancing, Lockdown, hingga ODP?

Baca: Peserta Ijtima Asia 2020 Dipulangkan, Istana: Presiden Jokowi Ucapkan Terima Kasih

Meski demikian, Yurianto tetap meminta masyarakat melakukan kebijakan pemerintah yakni melakukan isolasi diri di dalam rumah demi memutus rantai penyebaran virus corona.

"Kita harus memaknai kasus positif dari pemeriksaan rapid ini dimaknai bahwa yang bersangkutan memiliki potensi untuk menularkan penyakitnya pada orang lain. Maka, itu paling penting bagaimana melakukan isolasi diri. Petunjuk pedoman sudah kita buat, tahapan ini perlu sosialisasi," kata dia.

"Kami harap masyarakat semakin tenang, semakin memahami apa yang harus dilakukan dalam penanganan ini," jelasnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan