Virus Corona
Rapid Test Tidak Dapat Dilakukan kepada Semua Orang, Ada Pedoman dari WHO
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, dr Mohammad Syahril berpandangan tes swab tidak dapat dilakukan kepada semua orang.
Penulis:
Vincentius Jyestha Candraditya
Editor:
Dewi Agustina
"Hanya masalahnya bahwa yang diperiksa immunoglobulin-nya maka kita butuh reaksi immunoglobulin dari seseorang yang terinfeksi paling tidak seminggu karena kalau belum seminggu terinfeksi atau terinfeksi kurang dari seminggu pembacaan immunoglobulin-nya akan menampilkan gambaran negatif," ucap Yuri.
Baca: 18 Istilah Penting Soal Virus Corona, Apa Itu Social Distancing, Lockdown, hingga ODP?
Baca: Peserta Ijtima Asia 2020 Dipulangkan, Istana: Presiden Jokowi Ucapkan Terima Kasih
Meski demikian, Yurianto tetap meminta masyarakat melakukan kebijakan pemerintah yakni melakukan isolasi diri di dalam rumah demi memutus rantai penyebaran virus corona.
"Kita harus memaknai kasus positif dari pemeriksaan rapid ini dimaknai bahwa yang bersangkutan memiliki potensi untuk menularkan penyakitnya pada orang lain. Maka, itu paling penting bagaimana melakukan isolasi diri. Petunjuk pedoman sudah kita buat, tahapan ini perlu sosialisasi," kata dia.
"Kami harap masyarakat semakin tenang, semakin memahami apa yang harus dilakukan dalam penanganan ini," jelasnya.