Virus Corona
Presiden Perintahkan Program Padat Karya Tunai di Setiap Lembaga Dibuat 5 Kali Lipat
Jokowi menggelar rapat terbatas jarak jauh bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju membahas mengenai percepatan program padat karya tunai
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas jarak jauh bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, membahas mengenai percepatan program padat karya tunai pada Selasa (7/4/2020).
Program tersebut, menurut Presiden, harus diintensifkan untuk menjaga daya beli masyarakat di pedesaan.
"Kita ingin melindungi masyarakat dari penyebaran covid19, tapi juga kita ingin menjaga daya beli masyarakat, terutama masyarakat miskin di Indonesia," kata Presiden.
Menurut Presiden pemerintah membuat dua program untuk melindungi daya beli masyarakat di tengah Pandemi Corona.
Pertama yakni memberikan bantuan sosial atau pengimplementasian jaring pengamanan sosial, serta yang kedua yakni program padat karya tunai.
"Kita ingin percepat pelaksanaan program padat karya tunai, yang dapat membuka lapangan pekerjaan dan menjaga daya beli masyarakat kita di pedesaan," kata Presiden.
Baca: Anies Benarkan Ada Lonjakan Kematian Misterius di Jakarta pada Maret: Diminta Bawa Peti
Oleh karena itu Presiden memerintahkan kepada jajaran Kementerian untuk memperbanyak program padat karya tunai.
Bahkan Jokowi menegaskan bahwa setiap kementerian atau lembaga wajib memperbanyak program padat karya tunai pada setiap program kerja.
"Kalau biasanya buat 10, ya sekarang harus buat 50, paling enggak 5 kali. Kalau hanya normal-norma saja ya ngga akan ada tendangannya," pungkasnya.